[BONUS 25] L

1.1K 207 21
                                    


Jennie mempoutkan bibirnya sembari melihat ke arah sekitar. Sekarang dirinya tengah duduk di atas pagar pembatas jalan dengan Myungsoo yang berdiri di depannya. Kedua tangan pria itu berada di kedua sisi badan Jennie untuk berjaga jaga.

Alasan kenapa mereka berada di sisi jalan dan Jennie yang duduk di atas pagar pembatas jalan bukan hanya sekedar gabut. Mereka sedang menunggu nomor antrian mereka untuk di panggil dan memasuki restoran yang berada di depan mereka.

Tentu saja, tingkah mereka berdua menjadi pusat perhatian beberapa orang yang berlalu lalang.

Jennie sedikit mengadah untuk melihat Myungsoo, tetapi dia malah kehilangan keseimbangan.

Hap

Untunglah Myungsoo berhasil menangkap tubuh Jennie sebelum dia terjatuh.

Myungsoo menarik Jennie yang berada dalam pelukannya untuk turun dari pembatas jalan.

"Gapapa kan?" tanya Myungsoo sembari menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Jennie.

Jennie mengangguk lalu membenamkan wajahnya pada dada bidang Myungsoo. Dirinya masih kaget akan kejadian tadi.

Myungsoo mengelus pelan kepala Jennie sembari melihat ke arah restoran untuk memeriksa apakah nomor antrian mereka sudah di panggil atau belum.

Myungsoo memeriksa kertas antriannya lalu melihat ke tv yang menampilkan nomor antrian.

"Udah giliran kita, masuk yuk?"

Jennie menarik diri lalu melihat ke dalam restoran,"Ayo!"

Myungsoo kemudian menggenggam tangan mungil Jennie dan memasuki restoran.

"Kertas antriannya pak?"

****

"Enak kan?" ucap Jennie menatap Myungsoo.

Myungsoo mengangguk lalu menukar piringnya dengan daging yang sudah ia potong dengan Jennie yang baru terpotong sedikit.

"Emang kamunya udah makan?" tanya Jennie

Myungsoo memotong dagingnya lalu menyuapkannya pada diri sendiri,"Iya enak" sahutnya.

Jennie tersenyum lega lalu kembali menikmati makanannya. Restoran ini memang Jennie yang merekomendasikan.

Selesai makan, Jennie menikmati makanan penutup berupa es krim. Sedangkan Myungsoo hanya melihat Jennie dalam diam.

"Mau?" tanya Jennie menyuapkan sendoknya.

Myungsoo memajukan badannya lalu menerima suapan Jennie.

"Mau lagi?"

Myungsoo menggeleng,"Kamu aja"

Tak lama dari itu, Myungsoo tiba tiba berdiri. Awalnya Jennie kira Myungsoo ingin ke toilet, akan tetapi pria itu malah menuju ke meja salah satu pelanggan dan langsung menarik kerah baju orang tersebut.

Jennie membelalakkan matanya kaget, dirinya bangkit dan menyusul Myungsoo.

"Apa yang anda lakukan" ucap Myungsoo dengan penuh penekakan.

"S-saya ga lakuin apa apa" ucapnya terbata.

Pengunjung yang lain mulai heboh, pelayan restoran itu juga langsung menghampiri mereka.

"Maaf pak, mohon jangan membuat keributan dalam restoran" ucap pelayannya.

Namun,Myungsoo tidak mempedulikannya,"Gue tanya sekali lagi, apa yang lo perbuat" tekannya

"S-saya uhuk ga uhuk uhuk lakuin apapun uhuk"

Jennie memegang kedua bahu Myungsoo untuk menenangkan pria itu,"Lepasin ya? Dia ga bisa nafas"

Myungsoo melepaskan cengkramannya secara kasar,"Mana ponsel anda"

"uhuk uhuk, apa yang ingin kau lakukan?"

Myungsoo tidak menjawab, dia mengambil secara paksa ponsel pria itu yang berada di saku celananya.

"Ini apa?!" bentaknya

Jennie tersentak, dia memeras baju belakang Myungsoo saat mengetahui bahwa pria ini sudah memfotoinya secara diam diam seperti seorang penguntit.

Myungsoo sedikit menoleh ke belakang saat merasakan remasan pada baju belakangnya. Myungsoo mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

Setelah selesai, Myungsoo memberikan satu pukulan keras pada wajah pria itu.

Bugh

Kyaaaaa

"Sebentar lagi polisi datang, tolong simpan ini sebagai bukti" ujar Myungsoo memberikan ponsel tersebut pada manajer restoran.

"B-baik"

Myungsoo kemudian menarik Jennie untuk keluar dari restoran itu.










"Udah gapapa" ucap Myungsoo menenangkan.

Omong omong, mereka sekarang udah di taman terdekat.

Jennie mengangguk singkat,"Kok kamu bisa tau?"

Myungsoo tersenyum,"Taulah, aku kan hebat"

Jennie terkekeh,"Iyadeh. Tapi aku masih mau es krim! Es krim aku tadi belum habis tau!"

Myungsoo mengusak rambut Jennie gemas,"Mau apalagi? Biar aku beliin sama toko tokonya"

"Kaya bisa aja" cibir Jennie

"Bisalah, kan aku kaya"

"Ih sombong banget, hahaha"

Myungsoo tersenyum lega saat melihat tawa lepas Jennie. Yah, untung aja Jennie memiliki selera humor yang rendah alias receh.

"Mau es krim rasa apa?"

"Susu!"

"Oke, ayo beli"

"AYO!"

"AYO!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang