[BONUS 19] Mingyu

1.4K 221 18
                                    

Jennie as Kamaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie as Kamaya


Mingyu as Hoki







"Ibu nemu sepuluh ribu di jalan? Astaga hoki banget" pekiknya

Kamaya menghentikan aktifitasnya, dirinya menoleh ke arah luar lalu kembali menata pot pot bunga di depannya.

Hoki. Kata itu sangat familiar di telinganya. Di bandingkan teringat dengan keberuntungan yang merupakan arti dari kata itu, Kamaya lebih teringat akan pria tinggi dengan kulit sawo matang.




Flashback

"HOKI"

Pria yang di panggil Hoki itu berbalik, menampilkan senyumnya yang tulus kepada gadis di depannya ini.

Nafas Kamaya terengah engah sebagai akibat dari berlari, dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu menyodorkannya pada lelaki di depannya ini.

"Ini kamu yang taruh?"

Hoki tersenyum lalu mengangguk,"Buat kamu. Semalam waktu aku ke Vihara dengan mama, aku melihat itu"

Kamaya tersenyum tipis melihat gelang Tasbih yang terdapat di telapak tangannya.

Kamaya tidak tau jika hubungan mereka yang awalnya dia kira tidak akan bertahan lama ternyata bisa berjalan selama 2 tahun.

"Makasih, aku suka" ujarnya menatap pria di depannya.

Hoki tersenyum lalu menepuk kepala Kamaya ringan,"Sana balik ke kelas, bentar lagi bel"

Kamaya mengangguk lalu kembai ke kelasnya.

Senyum manis di wajah tampannya itu perlahan menghilang di gantikan dengan helaan nafas berat.

Haruskah aku melanjutkan ini walaupun sakit? Atau selesaikan dan pergi?






***






Kamaya tersenyum saat mendapati Hoki yang sudah berdiri di depan pintu kelasnya saat bel berbunyi.

Dengan segera, Kamaya menenteng tasnya dan pergi keluar.

"Sini tasnya, aku aja yang bawa" ujar Hoki menawarkan diri.

Kamaya menggeleng,"Ga usah, aku bisa sendiri"

Hoki tidak mendengarkan ucapan Kamaya, tangannya tergerak merebut tas gadis itu dan menaruhnya ke pundak sebelah kanan,"Nanti kamu tambah pendek" ledeknya.

Kamaya mendelik kesal,"Enak aja, kamu yang ketinggian"

Hoki terkekeh lalu menaruh tangannya di atas kepala Kamaya,"Karna aku bawa tas kamu, jadi kamu harus jadi sandaran tangan aku"

"Ih apaan ga mau, mending aku bawa tas aja. Tangan kamu berat"

"Ayo cepetan jalan"

"IH HOKIII"












"Woi Hoki, eh ada Kamaya"

Kamaya yang tadinya cemberut langsung tersenyum ramah pada orang yang menyapa tersebut.

Hoki menurunkan tangannya dari kepala Kamaya lalu bertos ala pria dengan orang tersebut.

Lelaki itu abang kelas mereka, kalau kalian bertanya bagaimana bisa dia mengenal Kamaya, itu bukan karena Kamaya pernah bertemu atau nongkrong bareng mereka.

Ini semua karena Hoki yang memberi tahu semua orang yang dia kenal mengenai Kamaya bahkan saat mereka masih dalam proses pendekatan.

Kamaya yang awalnya tidak di ketahui menjadi banyak yang tau karna pria di sampingnya ini.

Mereka berdua sama sama les, teman satu les mereka semuanya tau.

Kalau teman les Kamaya, mereka tahu dikarenakan Hoki yang mengekori kendaraan umum yang Kamaya naiki saat menuju les. Iya, bahkan pada saat masa pdkt.

Mereka semua kepo dan karna Kamaya tidak mau menjawabnya, mereka mengatakan bahwa pria itu adalah pacarnya.

Kalau teman les Hoki ya, jangan di tanya lah. Pasti ulah pria itu.

"Ga basket dulu?" tanyanya

"Ada nanti, gue mau anter ni bocah ke les dulu"

Abang kelas mereka mengangguk,"Ya udah, jangan sampai telat" ujarnya lalu menepuk pundak Hoki sekilas.

"Kamu ga les dong?" tanya Kamaya saat abang kelasnya sudah menjauh.

Hoki mengangguk membenarkan,"Aku udah ijin kok. Ayo nanti kamu telat"





"MAYAAA, BANTU MAMA ANGKAT INI KE DEPAN"

Mendengar teriakan dari ibunya membuat Kamaya tersadar dari lamunannya.

"IYA MAA"

Kamaya membuka selang airnya terlebih dahulu lalu membasuh kedua tangannya sebelum masuk dan membantu ibunya.

"Angkat apa?" tanya Kamaya

"Itu meja di sana, biar bisa ngumpul ngumpul di depan" ujar ibunya yang sedang sibuk menaruh gelas di nampan.

Kamaya mengangguk paham lalu mengangkat meja kecil itu ke depan. Oh iya, saat ini komplek tempat ia tinggal sedang bergotong royong  membersihkan kawasan komplek. Mereka memang melakukan ini setahun sekali.

"AYO AYO SINI MINUM DULU" teriak ibu Kamaya pada warga setempat.

"Wah makasih ya bu, Maya"

Kamaya tersenyum sopan kepada setiap orang yang bertatapan mata dengannya saat ingin mengambil gelas.

Dalam hati, Kamaya meringis kecil karna dia tau ibunya akan menyuruhnya untuk mencuci semua gelas gelas itu.

"Nak, ayo minum dulu. Udah di sediain ini"

"Iya ma"

"Maka-"

"Maya?"

Kamaya yang sedang melihat ke arah lain membeku, secara perlahan dia menoleh dan pada detik itu juga jantungnya berdetak kencang.

"Hoki?"













Pertama kalinya pake nama lain, hehehehe. Aku sengaja sih biar lebih cocok aja gitu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jennie Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang