1

2.9K 226 2
                                    

"you're the cure, you're the pain"

"Enak?" tanya Karina pada kekasihnya, Jeno.

Lelaki itu mengangguk mantap, "Ini pasta terenak yang pernah kumakan."

Karina tersenyum lebar, Jeno memuji masakkannya dan itu membuatnya sangat bahagia. Ia merasa dicintai.

Karina sadar ia menaruh hati pada Jeno sejak mereka kecil. Yoo Group dan J Company merupakan dua perusahaan besar di Korea Selatan yang bekerja sama sejak puluhan tahun yang lalu, Yoo Group dengan bisnis desain interior, sementara J Company yang bergerak dalam bidang properti. Mereka sering mengadakan kumpul keluarga ringan atau makan siang bersama.

Dan jelas Karina jatuh cinta pada si bungsu J Company, Lee Jeno. Jeno merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dia mendapatkan didikan keras dari Ayahnya yang membuatnya selalu berwibawa, tapi ajaran tata krama yang kuat dari Ibunya sehingga meninggikan imagenya sebagai gentleman.

Sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, mereka selalu bersama. Hingga Jeno meneruskan pendidikannya di Australia.

Karina sendiri sadar siapapun akan jatuh cinta pada Jeno. Ia baik dan itu cukup untuk melengkapi segalanya. Karina lahir tanpa sosok Ibu disampingnya, ayahnya harus bekerja hingga ia jarang mendapatkan perhatian khusus.

Tepat saat ulang tahun ke 18 Karina, perlahan tapi pasti ia menunjukan perasaannya pada Jeno.

"Datanglah ke ulang tahunku"

"Ah, maaf Karina, aku tidak membeli kado untukmu. Aku baru kembali dari Melbourne"

"Tak apa, dampingi aku tiup lilin. Ayahku akan pergi untuk perjalanan bisnis, ia tidak akan hadir."

Tuan Yoo tidak dekat dengan Karina, hubungan mereka jauh dari kata baik. Bahkan setelah menikah lagi, hubungan mereka tidak kunjung baik. Ibu tirinya tidak peduli pada Karina, ia hanya dituntut untuk menjadi gadis yang patuh. Jauh dari kasih sayang orang tua. Lebih tepatnya, Ayahnya masih menyalahkan Karina atas kematian Ibunya. Bahkan fakta bahwa gadis itu mengidap sirosis hati tidak mampu meluluhkan hati tuan Yoo untuk menyayangi putri sulungnya.

Saat Karina berusia 2 tahun Ayahnya menikah lagi, dengan seorang wanita kelas atas kalangan sosialita. Dari situlah Karina merasa penderitaannya dimulai, setahun setelah menikah lahirlah anak perempuan dari pasangan itu, Yoo Wonyoung.

Wonyoung selalu sempurna.
Ia pintar, cantik dan berbakat, tidak ada cela. Mungkin Karina bisa saja seperti adiknya, tapi keterbatasan fisik dan staminanya tidak mengizinkannya seperti itu. Karina ingin membuat Ayahnya bangga, seperti Wonyoung, tapi ia tak mampu.

Karina ingin tau apa itu kasih sayang orang tua, tapi ia tidak mendapatkannya. Namun sikap Jeno, meluluhlantakkan perasaan Karina. Untuk pertama kalinya, Karina berani meminta sesuatu pada sang ayah.

Hingga setelah diskusi panjang, kedua keluarga sepakat menjodohkan Jeno dan Karina saat usia mereka 20 tahun.

Mereka tidak menikah, tapi tahu bahwa akhirnya mereka akan dijodohkan. Dan... menjalankan hidup.

Dengan Jeno, Karina merasa dicintai.

Ia bahagia.

-o0o-

Jeno membuka pintu Apartment itu, ia melepas jaketnya. Malam telah tiba, lampu sudah mati, ia melirik dapur. Berserakan. Terlihat bekas makanan disana. Kembali, ia langkahkan kaki jenjangnya menuju kamar, mendapati punggung mungil dengan kaos miliknya, rambut hitam segelap malam dan kulit pucat dengan cahaya rembulan

"Ehm.. Jeno?"

Jeno mengelus surai hitam itu, ia melepaskan pakaian miliknya dan memilih bertelanjang dada. Dari belakang, ia peluk gadis itu dan menyembunyikan wajahnya di pundak gadis yang ada di rengkulannya. "Tidurlah, malam masih panjang."

Park Siyeon

Jeno tidak ingat pasti pertemuannya dengan Siyeon. Semuanya berlalu begitu cepat, tapi daya tarik gadis itu sungguh kuat, ada ketulusan hati dalam diri Siyeon yang mampu membuat Jeno jatuh bertekuk lutut. Siyeon selalu punya cara, untuk membuat Jeno merasa dirinya waras. Siyeon selalu berhasil membuatnya tenang.

"Kau darimana? Sudah makan? Ingin kubuatkan sesuatu?" Siyeon bangun dari tidurnya.

"Sstt, tidurlah. Aku dari tempat Karina dan aku sudah makan" adu Jeno.

Siyeon terdiam, hingga akhirnya kembali tidur dan memeluk tubuh itu. Berharap malam tidak akan selesai, dan lelaki itu tak akan pergi.

in betweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang