"Dying to know. Afraid to find out"
"Aku mungkin manusia penuh dosa tapi aku bukan orang jahat"
Kalimat Siyeon menusuk hati Karina, karma berbalik pada dirinya. Apa yang dimiliki Siyeon tapi tidak ada di Karina? Ia mencintai Jeno dengan tulus. Apa Siyeon adalah alasan kenapa Jeno tidak pernah ingin menikahinya? Tapi kini Jeno telah melamarnya dan bersumpah akan melindunginya.
"Karina?"
Sosok Jeno berdiri di ambang pintu. Melihat kedua wanita yang saling menangisi nasib masing-masing. Siyeon menyembunyikan wajahnya dan Karina tengah bersimpuh, tanpa ia sadari, darah segar mengalir dari mulutnya.
Kepala Karina terasa melayang dan tubuhnya memanas. Detik berikutnya, Jeno menangkap Karina yang sesak, dan mengejang di lantai. Dengan cepat ia menggendong Karina menuju mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Meninggalkan Siyeon seorang diri.
-o0o-
Infus sudah mengalir di tangan Karina dengan selang oksigen. Jeno hanya dapat melihat sosok itu dari balik kaca ruang ICU. Sosok gadis rupawan itu terbaring lemah tak berdaya.
Jeno menatap nanar sosok itu.
Sebuah kebohongan jika ia berkata ia tidak jatuh cinta pada Karina. Tidak ada cela di diri Karina, tidak ada aspek yang membuat Jeno tidak mencintai Karina, ia ingin melindungi Karina sampai kapanpun. Dan Karina berhak untuk menikmati indahnya kehidupan.
"Bertahanlah lebih lama lagi, untukku" bisik Jeno.
Sebuah tepukkan ringan di bahu menyadarkan Jeno dari pandangannya. Melihat pria tua yang kini berdiri di sampingnya.
Tuan Yoo.
-o0o-
"Apa yang kau inginkan?" tanya Jeno
Tuan Yoo menatap pria muda yang ada di hadapannya.
"Kenapa kau datang seolah-olah kau peduli? Setelah semua yang kau lakukan pada Karina? Kau masih berani menampakan diri dihadapannya?"
Tuan Yoo menunduk, dia tampak kebingungan tapi khawatir. "Karina..."
"Tidak ada yang bisa membahagiakan Karina selain dirimu, Jeno"
"Karina mencintaimu dengan segala hidupnya"
Tuan Yoo menatap Jeno. Dalam.
"Aku tidak akan pernah bisa membahagiakan putriku. Tapi kau... kumohon, buatlah Karina bahagia, selamanya."
Tuan Yoo menyodorkan sebuah surat, dan pergi.
Sedikit banyak Jeno tahu, tapi ia bisa mendengar suara isak tangis Tuan Yoo dibalik telinganya.
Sebuah surat curahan hati.
Untuk Lee Jeno
Dari KarinaJeno, aku tidak tahu apa yang telah terjadi padaku, kini tidak ada alasan. Tapi aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Perasaan itu berbalut kekeliruan dan gunda. Aku telah menyimpan perasaan ini terlalu lama, sampai di titik dimana aku tidak bisa menahannya lagi. Aku tidaklah sempurna, begitu jauh dibandingkan dengan kau yang tidak ada cela.
Tapi aku mencintaimu dengan segala kekurangan yang kumiliki.
Tidak ada yang kuinginkan di dunia ini selain dirimu. Katakanlah aku mengemis, tapi inilah yang bisa kulakukan. Aku ingin bahagia, dan kebahagiaan itu akan datang bila kau ada di sisi ku.
Kita hanyalah dua orang asing dan aku jatuh cinta padamu.
Jeno menitikkan air mata setelah membaca. Karina benar-benar mencintai Jeno, ditahap dimana Jeno lah dunianya. Alasan mengapa gadis itu bernafas sampai saat ini, gadis itu bertahan untuk dicintai oleh Jeno.
"Tuan Lee?"
"Nona Yoo bangun, ia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap atas rekomendasi dokter"
-o0o-
Jeno mendapati Karina yang terduduk di tempat tidurnya. Pandangan gadis itu kosong, tidak ada keceriaan yang biasanya selalu di tampilkan. Karina seakan kehilangan harapan.
"Katakan padaku" ucapnya.
"Katakan padaku bagaimana kalian bertemu"
Jeno menarik nafas. Sejujurnya dia tidak tahu harus memulai darimana.
"Seperti yang kau tahu, ibuku pernah menikah sebelumnya, dan suami pertamanya, ayah Jaehyun-hyung, tewas dalam sebuah kecelakaan. Lalu ia menikah lagi dengan ayahku, seorang pria yang keras. Ia bukan seperti ayah kebanyakan, ia tidak akan segan memukulku jika aku melakukan sesuatu yang salah di matanya. Ia hanya melakukan itu padaku, karena akulah satu-satunya putra nya. Jaehyun tidak pernah mendapatkan hal yang sama."
"Sampai suatu ketika, aku pulang dari akademi, aku tidak tahu pasti, memori itu seakan hilang begitu saja. Tapi aku telah membunuh seseorang malam itu, untuk pertama kali aku merasakan kepuasan, aku tahu rasanya memiliki kontrol terhadap seseorang selain diriku sendiri. Dan Jaehyun ada disana."
Karina terpaku.
Lee Jeno? Membunuh?
"Jaehyun sadar ada yang berbeda dalam diriku. Entah trauma masa lalu yang ayah berikan atau sejenisnya. Sejak itulah aku merasa hidupku tidak pernah normal"
"Musim dingin delapan tahun yang lalu. Pertama kali aku bertemu dengan Siyeon. Saat itu liburan natal dan aku kembali ke Korea, aku mendapatinya berlari tanpa alas kaki ditengah dinginnya malam. Lalu ia datang padaku dan meminta pertolongan. Dia benar-benar ketakutan, dan aku memutuskan membawanya."
"Aku membawanya ke apartemen Jaehyun. Hingga kami menyadari beberapa kejanggalan. Dia sering terbangun dari tidurnya dan berteriak, lalu dia akan menangis, detik berikutnya dia akan mencoba untuk bunuh diri. Masa lalunya membuatnya seperti itu"
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Karina.
"Pelecehan seksual dari ayah tirinya sejak dia berusia 15 tahun"