Action#13

25 6 0
                                    

Zaky berjalan menuruni tangga, menuju pintu keluar. Ia baru saja selesai les yang dimulai tadi sore. Dan kini hari sudah malam.

"Eh, Zaky," sapa beberapa kakak angkatannya.

"Oh, mari kak," ucap Zaky menundukkan kepalanya dan tersenyum ramah.

Beberapa laki-laki itu membalas senyuman Zaky juga. "Baru selesai?"

"Iya. Nih baru mau aja pulang," jawab Zaky.

"Kalo gitu kita duluan ya,"

Zaky menganggukkan kepalanya. "Oke,"

Ia pun langsung berlalu dari sana setelah para seniornya itu juga pergi. Zaky memang mengikuti les sejak kelas satu SMP disana. Jarak tempat les itu dengan les sendiri terbilang lumayan jauh. Namun, hampir setiap les ia berjalan kaki sekalian mencari udara malam.

Tampak, beberapa kendaraan berlalu lintas dengan ramainya. Begitu juga dengan orang yang berlalu lalang di jalan. Ia menoleh ke arah supermarket yang ada disana.

'Beli minuman deh,'

Lalu, ia pun memasuki supermarket itu. Langsung saja, cowok itu menuju tempat membuat minuman panas disana. Zaky mulai menyeduh kopi di gelas yang sudah disediakan di sana. Saat akan berjalan menuju kasir untuk membayar, langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok gadis tengah berjongkok di depan lemari pendingin minuman di sudut ruangan.

"Fiya?" gumamnya. Dan Zaky pun melangkah mendekati lemari pendingin minuman itu.

"Coca cola mana nih? Ah, tuh dia," gumam gadis itu.

"Woy. Beli apa lu?" tanya Zaky tiba-tiba.

"Siap___" Fiya menoleh dengan kening berkerut. "Lah, lu?"

Zaky mengamati penampilan Fiya dari atas sampai bawah. Kaos berwarna abu-abu, celana jeans selutut, rambut yang dikucir kuda dan satu yang berbeda dari gadis itu kali ini. Ia memakai kacamata.

"Ngapain lu sampe sini?" tanya Zaky merebut cola di tangan Fiya dan berjalan mendahului Fiya menuju kasir.

"Woy, cola gue," protes gadis itu mengikuti Zaky.

Cowok itu menoleh dengan alis terangkat. "Mau ditraktir nggak?"

Ia menyerahkan cola yang ada di tangannya dan menunjukkan kopi yang ada di tangan satunya kepada kasir. Tak menunggu lama, mereka berdua pun keluar dari supermarket bersama. Mereka berjalan sejajar di tengah keramaian itu.

"Nih," ucap Zaky memberikan cola milik Fiya.

"Wah, tumben lu baik gini. Kesambet apa?" jawab Fiya menerima cola itu dan langsung membukanya.

"Dibaikin protes. Nggak dibaikin ngamuk," cibir Zaky meneguk kopi.

"Iya deh makasih. Btw, abis darimana lu sampe bawa tas gitu segala?" tanya Fiya menunjuk tas belakang Zaky.

"Abis les," jawab cowok itu.

"Oh," ucap Fiya ber-Oh ria sambil manggut-manggut.

"Lu, malem-malem gini minum cola gitu?" tanya balik Zaky.

"Kenapa emang?"

"Kebanyakan minum cola gitu nggak baik, bego. Apalagi lu minumnya nggak tau waktu gitu,"

"Dih. Lu kok jadi kek Arfa gitu sih?"

"Arfa? Oh, cewek yang gue tanyain dulu itu?"

"Hm,"

Zaky dan Fiya kembali berjalan dengan diam.

"Aduh punggung gue! Abis sampe rumah harus tidur nih gue," keluh Zaky menepuk belakang punggungnya.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang