Action#29

22 5 0
                                    

"Zaky," panggil Arka.

"Iya, pa? Bentar!" Zaky menutup menurunkan earphone nya dan berjalan menuju keluar. Cowok itu mencari dimana papanya berada sekarang.

"Kenapa, pa?" tanya Zaky mendaratkan pantatnya di sofa ruang keluarga.

"Besok bisa jemput Vikry di bandara nggak?"

"Bang Vikry?"

"Iya. Supir pada ambil cuti. Makanya kamu aja yang jemput, oke?"

"Ah, boleh kok pa. Boleh ngajakin Fiya nggak?" cengir Zaky.

Arka tersenyum penuh arti. "Kamu akhir-akhir ini lebih deket sama Fiya, ya?"

"Ya, mungkin," kekeh Zaky. "Jadi boleh ngajak, nih pa?"

"Boleh asal orangnya mau," jawab Arka.

"Oke, pa," Zaky berdiri ingin kembali ke kamarnya.

"Oh ya. Fiya tadi kesini?" tanya Arka.

Zaky menghentikan langkah dan menoleh. "Iya,"

"Hm, jangan aneh-aneh! Fokus belajar dulu!"

"Aneh-aneh ngapain, coba?"

"Ya, anak muda jaman sekarang," cengir Arka sambil mengedikkan bahu.

"Tenang aja, pa! Zaky nggak aneh-aneh pa," jawab Zaky melanjutkan langkahnya.

Sampai di kamar, Zaky mencari letak ponselnya dan duduk di depan meja belajar.

"Gue telepon aja, deh,"

^^^

Fiya baru saja selesai mandi. Gadis itu menoleh ke arah ponselnya yang menyala dan bergetar. Gadis itu mengambil benda pipih itu dan menggeser tombol jawab disana.

"Halo kak Bara?"

"Halo. Gue ngganggu lu tidur?"

"Nggak, elah. Gue aja baru kelar mandi belum tidur,"

"Idih, cewek jorok nggak bakal laku,"

"Kalo mau dipukul,mending pas ketemuan aja. Nggak ada istilah pukul online soalnya,"

"Ahahaha, iyaya. Btw, lu udah dikasih tau sama Fan?"

"Apa? Dikasih tau soal apa?"

"Udah gue duga belum. Dia nanti besok pagi bakal otw kesini,"

Mata Fiya melebar saat mendengar jawaban Bara dari seberang sana.

"Lu serius? Dia bakal balik? Kata siapa?" tanya Fiya antusias.

"Ya kata dia, lah,"

"Demi apa sih, tuh orang? Kenapa nggak ngasih tau gue coba?"

"Lu kek nggak tau dia aja. Pasti pengin bikin lu sama orangtua lu kaget liat dia, lah,"

"Kalo gitu, gue mau telpon dia dulu. Gue tutup d___"

"Bentar dulu! Main tutup aja. Gue telepon lu buat ajakin lu jemput dia besok,"

"Mau lah, jelas. Jangan ditanya! Gue matiin oke,"

Fiya mematikan sambungan teleponnya sepihak. Baru saja ia ingin mencari nama kontak yang akan telepon, ada panggilan lain.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang