Action#35

42 5 1
                                    

Seminggu setelah pertemuan Arka dan Brian, pesta yang telah direncanaka oleh Fan tempo hari akhirnya akan diadakan malam ini. Benar, Zaky dan yang lain akhirnya sudah dinyatakan lulus oleh sekolah, kemarin. Fiya juga sudah menerima rapotnya hari Sabtu kemarin,"

Di ruang tamu rumah Brian, Fan, Bara, Arfa dan Aldo tengah menunggu Fiya yang didandani di atas.

"Fiya, cepet! Udah hampir jam tujuh nih. Papa sama mama juga udah berangkat duluan," ucap Fan berteriak pada adiknya itu.

"Iya, iya. Ini turun,"

"Udah ditungguin Arfa, Bara sama Aldo, nih,"

Mereka akan bersiap

"Cerewet. Ini gue turun,"

Fan menoleh ke arah adiknya itu. Mulutnya sampai terbuka melihat penampilan Fiya sekarang. Gadis itu memakai gaun panjang berwarna gold dengan lengan sampai siku. Rambut gadis itu dibentuk half updo. 

"Fiya, saat-saat gini gue baru sadar kalo tuan putriku emang cantik," ucap Fan menghampiri gadis itu dan memeluknya.

"Fan, jangan! Riasannya nanti jadi rusak gegara lu," ucap Bara menarik temannya itu.

"Artis kita malem ini, nih. Lu cantik, Fi," puji Arfa yang memakai dress selutut berwarna putih.

"Yang bilang gue jelek siapa? Gue males dandan aja," jawab Fiya tersenyum bangga.

"Ayo berangkat! Pestanya udah mau mulai," ajak Fan.

"Iya,"

Cowok itu mengulurkan tangannya kepada Fiya dengan tersenyum. "Now, ladies?"

Fiya terkekeh dan menerima tawaran tangan kakaknya itu.

Mereka berlima pun meninggalkan rumah dan menuju tempat pesta diadakan. Pesta digelar di gedung perusaan milik Arka. Berbagai persiapan untuk pesta itu bahkan sudah disiapkan dua hari sebelumnya.

"Gugup?" tanya Fan.

"Nggak tuh," jawab Fiya.

"Oh ya, Fi. Gue jadi penasaran pas dapet undangannya, kenapa nama judulnya Action?" tanya Aldo.

Fiya tersenyum penuh arti.

Di lain tempat, Zaky juga diberi pertanyaan yang sama oleh Karan.

"Kenapa judulnya Action?" 

Dua orang di tempat yang berbeda itu sama-sama tersenyum. 

"Soalnya hubungan gue sama Fiya dimulai dari kata itu,"

"Soalnya hubungan gue sama Zaky dimulai dari kata itu,"

^^^

Fiya dan yang lain keluar dari memasuki gedung perusahaan Arka. 

"Jangan gugup loh Fi, nanti!" ucap Arfa.

"Gue bilang gue nggak gugup," decak Fiya.

Gadis itu menarik nafas dalam-dalam sebelum melangkahkan kaki masuk ruangan itu. Tampak, banyak orang sudah ada disana. Mulai dari teman kerja Arka dan Brian serta Rikka, teman dekat Vikry, teman sekelasnya dan teman sekelas Zaky.

"Fan, lu juga ngundang temen lu?" tanya Fiya.

Fan mengangguk. "Gue paksa," cengir cowok itu.

"Gila, lu. Jelas-jelas udah beda kota padahal,"

Mata Fiya terhenti pada seorang laki-laki yang tengah berdiri di samping Arka sekarang. Zaky tampak sedang berbincang dengan rekan kerja ayahnya sambil menampakkan senyum miliknya yang khas. Laki-laki itu memakai kemeja yang serasi dengan gaun yang ia pakai serta dengan dalaman kemeja berwana hitam.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang