Action#1

56 9 0
                                    

Seorang pria dengan seragam lengkap bewarna abu-abu putih dan jaket jeans sebagai luaran melangkah memasuki rumah dengan satu gelas minuman di tangannya.

Ceklek

"Zaky, pulang pah,"

"Oh, udah pulang?" tanya seorang lelaki yang sedang duduk selonjor di sofa.

"Lah? Ini lu, kak? Vikry kek tai, kapan pulang?" tanya Zaky memasang senyum lebarnya dan berlari kecil menghampiri kakaknya itu duduk di sofa.

"Tadi. Disuruh papa pulang, tuh. Terus siapa yang lu panggil tai, bocah?" jawab Vikry hendak menendang lengan adiknya itu. Tapi sayang, Zaky menghindarinya. Alhasil, kaki Vikry bukannya mengenai lengan Zaky, melainkan kotak tisu yang ada disana.

"Dih. Nggak kena tuh," ejek Zaky.

"Dahlah. Males gue debat sama lu. Masih capek tau, nggak?"

Zaky menyomot sembarangan makanan ringan yang ada di meja dan menyandarkan punggunggnya di sofa. "Kuliah lu, kapan kelar?"

"Gue?" tanya Vikry.

"Ya kali aja gue. Siapa lagi kalo bukan lu?"

"Mana gue tau. Ngerjain skripsi aja belom,"

"Hmm," gumam Zaky memasukkan camilan tadi ke mulut. Tiba-tiba dengusan geli terdengar dari cowok itu.

"Napa lu?" lirik Vikry.

"Eh, tau nggak?" kata Zaky menyengir kuda.

"Nggak,"

"Ck. Ya nggak lah, bego," decak Zaky melempar camilan yang dipegangnya ke arah Vikry.

"Pake nanya. Ya kagak, lah,"

"Makanya dengerin!"

"Apaan?"

"Gue tadi kan berangkat sekolahnya awalan, ya. Terus kan, pas gue mau ke toilet gegara kebelet kencing, ada cewek bawa plastik gede tuh. Pas gue liat dari jauh, gue kira apa yang dibawa sampe ke sekolah kek orang gila bawain plastik kek gitu. Niat gue dengan sepenuh hati, cuma mau nglewatin dia terus ke toilet. Eh, batal udah. Masa tiba-tiba dia kesandung balok kayu di depannya, terus minuman-minuman kaleng yang ada di plastik yang dia bawa jatuh ke lantai. Gue udah tahan tuh, nggak ketawa. Gue liatin dari jauh. Tuh cewek gerutu nggak jelas sambil masukin kaleng minumannya tadi ke plastik. Pas udah kekumpul semua, dia mau berdiri. Eh, plastiknya jebol," tawa Zaky mengingat kejadian tadi. Vikry ikut terkekeh geli.

"Terus lu tolongin?" kekeh Vikry.

"Ya nggak, lah. Gue ketawain dong,"

"Sip, laknat,"

"Yoi," tawa kakak beradik itu abstrak.

"Eh, ya. Btw, papa mana?" tanya Zaky.

"Papa___oh, iya. Lupa gue. Tadi lu disuruh telepon papa kalo udah sampe," ucap Vikry.

"Telepon?" tanya Zaky yang mendapat anggukan dari Vikry.

"Hm? Napa emang?" gumamnya meraba jaket dan celana yang ia pakai.

"Mana gue tau,"

"Oh, iya. Ponsel gue ketinggalan di kamar tadi,"

Zaky pun beranjak pergi dari sana menuju kamarnya, meninggalkan Vikry sendiri di ruang tamu.

Sampai di kamar, Zaky menemukan ponselnya tergeletak di atas ranjang. Ia menaruh asal tasnya dan menyambar hp itu.

"Ngapain papa nyuruh gue telepon coba?" gumamnya memencet tombol panggilan ayahnya disana.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang