Action#30

25 6 1
                                    

Pagi harinya, seperti biasa murid-murid kembali bersekolah. Fiya salah satunya. Gadis itu sebenarnya mau bolos saja rasanya. Karena ia datang ke sekolah pun, tidak ada pelajaran saat ini. Gadis itu menghela nafas kesekian kalinya.

"Oh, itu Fiya," 

Fiya mengangkat kepala. "Tampak, Zaky dan keempat temannya itu berjalan ke arah berlawanan darinya. Zaky memasang senyum di wajahnya untuk gadis itu. 

"Woy, kalian," panggil seorang laki-laki berlari ke arah Zaky dan yang lainnya. Cowok itu sengaja merangkul leher Vian dengan keras. Membuat cowok yang dirangkulnya menoleh denga tatapan tajamnya. Ajay tertawa terbahak melihat ekspresi Vian. "Gue suka ekspresi lu,"

"Nih cowok stres. Lu kenapa bisa sampe masuk sini? Pake seragam pula," tanya Zaky. 

Fiya mendekat ke arah mereka dengan menggeleng.

"Asal lu tau, Zaky. Kepala sekolah ini, itu paman gue. Lagian, gue kesini udah diizinin. Soalnya sekarang kalian jamkos. Gue kan juga udah kelas dua belas. Makanya gue kesini buat main,"

"Terus sekolah lu?" tanya Karan.

"Bolos dong,"

"Kalo gitu ayo gue ajak keliling sekolah ini," ucap Indra pada cowok itu.

"Lu juga harus cobain jajan disini. Vian yang traktir," imbuh Ardi.

Vian menoleh ke arah ketiga orang itu dengan wajah ingin membunuh.

"Oh, Rin," sapa Fiya saat Rina melewatinya.

Gadis itu berhenti dan menoleh. "Ap___apa?"

"Nggak papa. Gue manggil doang,"

Rina melihat Zaky dengan tak enak. Ia masih sungkan gara-gara ia menginjak kotak makan yang cowok itu berikan pada Fiya. Pandangannya setelah itu jatuh ke cowok yang ada di samping Vian itu. Dengan cepat, Rina mendekati Fiya.

"Itu yang berdiri di deket Vian, siapa?" bisik Rina.

"Oh, Ajay?"

"Gue keknya ganti haluan, Fi. Zaky nggak suka gue. Dia buat lu aja kalo gitu,"

"Hah?"

"Lu ternyata disini, sayang," Fan memeluk Fiya dari belakang.

"Fan, jangan seenaknya meluk Fiya disini! Lu bisa dimarahin guru nanti,"

Semua orang yang ada disana langsung membatu. Fan tersenyum ke arah orang-orang di depan Fiya itu. "Temennya Fiya, ya? Kenalin. Gue pacarnya,"

Fiya langsung menoleh ke arah cowok itu dengan mata melebar.

"Ayo, Fiya keliling," Fan menarik tangan Fiya begitu saja pergi dari sana. Bara, cowok itu membuntuti kemana kedua orang itu berjalan.

"Pacarnya?" tanya Ardi dan Indra bersamaan.

"Tadi pacarnya Fiya? Terus si Zaky apa? Katanya tunangannya," bingung Ajay.

"Zak, lu tau kalo Fiya punya pac___" ucapan Karan terhenti saat ia menyadari sesuatu. 'Ya jelas nggak tau, lah. Kalo tau, Zaky kan nggak bakal bilang suka ke Fiya,'

"Kalian semua bodoh? Kemungkinannya cuma satu. Dia pacarnya Fiya. Tapi pas dia masih pacaran, Fiya ditunangin," ucap Vian santai.

Semua pasang mata disitu menoleh ke arah Vian dengan tatapan 'baca situasi lah woy!'.

"Itu kan cowok yang Fiya peluk kemarin," gumam Zaky.

Sedangkan di tempat lain, Fan, Fiya dan Bara sedang berjalan beriringan.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang