Action#25

16 5 0
                                    

"Ahahaha, kenapa gue nggak ada disana buat ngetawain lu coba?" tawa Fiya menabok-nabok punggung Zaky.

"Lu nggak tau gimana malunya gue tadi," ujar Zaky.

Mereka berdua kini tengah berjalan di jalanan malam hari. Setelah pulang sekolah, Zaky langsung mengajak Fiya berkeliling untuk menemaninya mencari barang-barang yang cowok itu butuhkan.

"Lah, ya salah lu dong. Kan lu yang pergi duluan tadi," kekeh Fiya.

"Gegara siapa coba?"

"Gue," cengir Fiya menjulurkan lidahnya.

Zaky menggeleng melihatnya. Perhatian cowok itu teralihkan kepada supermarket di depan sana.

"Lu mau minum nggak?"

"Gratis oke,"

"Tunggu!" Zaky masuk ke supermarket di depan sana sendiri, sedangkan Fiya memilih menunggu di luar.

Gadis itu mengamati jalanan, sebelum hape di tasnya bergetar.

"Halo, ma?"

"FIYA KAMU UDAH NGELAKUIN APA SAMPE ANAKNYA PEMILIK JEYCOMAN MINTA NIKAH SAMA KAMU?"

"Hah? Nikah? Maksudnya? Fiya nggak paham," bingung Fiya mengerutkan dahinya.

"Kamu sekarang dimana? Kenapa belum pulang?"

"Lagi sama Zaky. Bentar deh, ma. Maksud mama tadi anaknya siapa? Emang Fiya ngapain?"

"Mama juga nggak tau. Papa aja ini abis ditelepon sama pemiliknya Jeycoman,"

Fiya menggaruk kepala bingung. "Maksudya apa s___"

"Fi, in___"

"Fiya nggak paham ma. Kenapa tuh orang pengin nikah sama Fiya coba?"

Zaky yang baru saja keluar dari supermarket menyatukan alis mendengar ucapan gadis itu.

"Kita bahas nanti di rumah aja, deh,"

Fiya mematikan ponselnya dan memasukkan lagi ke dalam tasnya. Baru saja Zaky ingin memanggil gadis itu, sebuah mobil hitam berhenti tepat di samping Fiya. Beberapa orang keluar dari mobil itu.

Zaky yang melihatnya membulatkan mata. "Fi, belakang lu," teriaknya.

Fiya menoleh dan sedetik kemudian, pandangannya menjadi hitam. Zaky berlari menuju gadis itu.

"Fi,"

Namun, sayang. Fiya sudah terlebih dahulu dibawa masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.

"Ck," Zaky mengacak rambutnya geram. Cowok itu langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

"Lu cepet kesini bawa mobil!"

^^^

Fiya mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kak? Udah bangun?" tanya seseorang menyentuh pipi Fiya.

Fiya menoleh ke samping. "Lah lu?" gadis itu baru tersadar kalau tadi ia dibawa oleh beberapa orang yang turun dari mobil dan dibawa.

"Kakak di mobil Jay," senyun Jay manis.

"Loh? Kok bis___" ucapan Fiya menggantung saat ia merasakan tengah bersandar di tubuh seseorang.

Action (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang