CHAPTER 1

2.8K 90 1
                                    

Jakarta, Indonesia 2021

"Lo duluan aja nya!".

"Oke oke gue duluan, bantuin!". Jawab Anya.

Anya sedang memanjat pagar belakang sekolah dengan dua temannya Dion dan Reza. Mereka sudah bersahabat sejak SMP.

"Hei sedang apa kalian!".

Saat Reza dan Dion sedang membantu Anya untuk melewati pagar tiba tiba suara bak petir menyambar disiang hari menggema di telinga mereka bertiga.

Mereka bertiga langsung tersenyum kecut karena misi bolosnya kali ini gagal.

Matahari sedang berada puncaknya, menyaksikan tiga anak yang sedang berdiri hormat dilapangan.

"Sia*jing botak gaada hukuman lain apa!!". Gerutu Anya.

"Apes ni kita mana ketauan terus dihukum lagi". Tukas Reza.

Sedikit tentang Reza Rahadian, dia adalah pria tampan yang menjadi incaran para wanita, tidak sedikit para wanita SMA mendekati Anya untuk bisa mendapatkan nomor WhatsApp Reza.

"Ah banyak omong kalian berdua!". Ucap Dion.

Dion Mardiono, dia murid biasa biasa aja, mukanya juga biasa aja tapi dia paling pinter diantara mereka bertiga, ia selalu masuk 3 besar dalam peringkat kelas.

.
.
.
.
.

Teng... Teng... Teng...

Bel pulang berbunyi Anya Reza dan Dion sudah meneteng tas mereka dan langsung menaiki mobil Reza.

"Waahh gosong gue!". Ucap Anya

"Elo si ngajak bolos segala". Ucap Reza sambil menyetir.

Dion hanya diam mendengarkan mereka berdua berdebat sambil menyulut rokok ditangannya.

"Bagi dong!". Ucap Anya.

"Eh nya Lo makan permen aja kena omel kakak Lo mampus nanti hahaha". Ejek Dion.

"Satu doang ishhh". Anya langsung merebut satu batang rokok dan menyulutnya sambil melihat dari balik jendela mobil.

"Lo mau langsung pulang nya abis ini?". Tanya Reza.

"Hmm, cape gue mau tidur".

"Ah gaasik gue sama Dion mau main biliar ikut nggak Lo?".

"Yaudah Lo berdua aja sana".

Tidak lama mereka sampai didepan rumah Anya.

Rumah putih besar bak mansion dengan gaya barat .

"Thanks, gue masuk ya sampe besok". Ucap Anya sambil melambaikan tangan dan dibalas oleh Dion dan Reza.

Ia masuk bersamaan dengan mobil Reza yang melesat cepat dan menghilang dari balik keramaian kota.

"Udah pulang non?". Tanya mang Koko satpam dirumahnya.

"Enggak ini mau berangkat". Jawab Anya.

Mang Koko terkekeh geli.
"Si eneng bisa aja".

"Hahaha lagian si mang Koko tanyanya aneh". Ucap Anya.

Ia berjalan masuk dan melihat mobil putih asing yang tidak ia lihat dirumahnya.

"Ada tamu ya?". Lirih nya.

Ia langsung melanjutkan langkahnya menuju pintu besar yang terbuka.

"Anya pulang!". Ucapnya.

Seorang pria duduk membelakanginya dan sedang berbincang dengan ayahnya, mendengar suara Anya pria tersebut langsung menoleh kearah Anya dengan rokok ditangannya.
















Jangan lupa vote dan komen ya, ini masih permulaan oke hehhe....

Uncle BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang