"Anya kamu sudah pulang". Ucap Handoko Wijaya ayah dari Anya.
Ucapan ayahnya membangunkannya dalam lamunan saat melihat pria jakung berkulit sawo matang, matanya tajam juga rahangnya yang keras membuatnya terlihat berkilauan di mata Anya.
"Ah iya yah". Jawab Anya.
"Anya ini Uncle Bramantyo apa kamu tidak mengingatnya?". Ucap ayah Anya.
"Uncle Bramantyo???". Anya berusaha mengingat siapa pria didepannya itu.
"Lo becanda ya mana mungkin Anya inget dulu gue kesini pas dia masih sebotol bir, hahaha". Ucap Bram.
"Hahaha bener juga si". Ayah Anya ikut terkekeh sedangkan Anya hanya melongo masih kebingungan.
"Sini nya, duduk!". Titah ayah Anya, dan di jawab dengan anggukan oleh Anya.
Bram memperhatikan Anya dari atas sampai bawah berulang kali, untuk seukuran gadis SMA tubuh Anya memang terbilang aduhay.
"Bang Abim kemana?". Tanya Anya dengan ayahnya.
"Oh Abim belum pulang".
Setelah itu mereka berbincang bincang mengenai masa kecil Anya dan keluarga mereka berdua.
Bramantyo, pria berumur 30 tahun dan lebih muda 7 tahun dari ayah Anya namun mereka bersahabat sejak dulu, tapi saat Anya lahir dan berumur 3 tahun Bram harus pindah ke Italia untuk mengurus bisnisnya disana dan menikah dengan wanita Indonesia namun bertemu saat di Italia dan melahirkan seorang anak perempuan.
"Jadi Lo mau pindah kedaerah sini?". Tanya Handoko.
"Iya karena perusahaan di Italia udah ada yang ngurus dan gue tinggal ngurus yang di sini, paling nanti gue juga cuma kesana buat ngawasi aja". Ucap Bram dengan sesekali menghisap rokok ditangannya.
"Berati anak sana istri lo juga bakal kesini?".
"Iya, gue duluan soalnya harus cari rumah dulu. kayaknya di komplek ini bagus-bagus rumahnya".
Harapan Anya pupus saat mendengar bahwa Bram sudah memiliki Istri dan anak.
Anya langsung berdiri dan membawa tasnya.
"Anya kekamar dulu". Ucapnya dan langsung naik ke lantai dua kekamarnya.
Percakapan Handoko dan Bram masih tetap berlanjut hingga sore.
"Yaudah gue balik ke hotel dulu, thanks buat rekomendasi rumahnya gue bakal liat-liat besok". Ucap Bram.
"Santai aja".
Mereka berpelukan dan Bram langsung keluar menaiki mobilnya melaju menuju hotel.
***
Anya sedang berbaring dan memakai masker wajah juga timun di kedua matanya.
Pikirannya masih menempel pada Bram, pria dewasa yang baru saja ia temui.
Ia terduduk dan langsung melempar masker wajahnya.
"Arrrghhhh... Ngapain si gue mikirin orang yang udah punya bini astaga!!!". Gerutu Anya sambil mengacak rambutnya.
Sedangkan Bram ia sedang berdiri di balkon dengan rokok ditangannya sambil sesekali menghisap nya.
Drttt...
Drttt....
Drttt...
Ponsel Bram berdering dengan nama lili istriku dilayar.
"Hallo?".
"Kapan gue harus ke Indonesia lama banget cari rumah doang!". Ucap lili dengan kasar di seberang.
"Iya sayang maaf, kamu bisa terbang besok ya". Jawab Bram dengan nada lembut.
Tut....
Ia mematikan rokok ditangannya yang masih setengah dan menuju ranjang, mengusap wajahnya kasar.
Apa yang terjadi selanjutnya ya?????, Terus ikuti uncle Bram oke!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Bram
RomanceFollow dulu sebelum baca ya!🤗🙏 Happy reading ❤️ Anya Anastasya Wijaya, seorang wanita yang tak pernah jatuh cinta tiba tiba menyukai pria seumuran dengan papanya, namun beberapa konfik permasalahan selalu muncul dalam kisah cintanya ditambah denga...