CHAPTER 19

928 41 0
                                    

Rasa penasaran Anya bertambah saya mereka berhenti di sebuah danau.

"Ayo!".

Anya hanya menurut sambil bingung, apa yang akan mereka lakukan disini.

Bram duduk di sebuah bangku pinggir sungai, Anya pun duduk di sampingnya.

"Wahh indah banget!". Ucap Anya saat melihat sekeliling.

"Benar sekali, aku selalu kesini saat ingin menengkan diri sendirian. Tapi sekarang uncle punya Anya yang selalu ada buat uncle". Ucap Bram mengelus rambut Anya.

Wajah Anya bersemu.

"Ishhh apaan coba". Ucapnya.

"Tunggu disini! Uncle cuma sebentar". Ucap Bram.

"Kemana?".

"Sebentar aja kok".

Bram berlalu meninggalkan Anya disana, sambil menunggu Bram datang Anya menghembuskan nafasnya perlahan menikmati ketenangan dan keindahan alam disana.

Air sungai yang jernih dan pepohonan hijau di sampingnya benar-benar memanjakan mata.

Anya terkejut saat ada tangan menyodorkan es krim didepannya yang ternyata Bram.

"Taraaaa!!!".

"Eh eskrim kesukaan aku!". Ucap Anya antusias.

"Tarnyata ingatan uncle masih bagus hahaha, dulu dari kecil kamu suka banget sama eskrim coklat". Ucap Bram.

Anya memakan es krimnya sampai belepotan kemana-mana.

"Anya pelan-pelan dong, kamu kok belepotan sih". Ucap Bram sambil mengelap mulut Anya.

Anya selalu di buat baper dengan perlakuan hangat Bram yang perhatian.

Rasanya menyenangkan bisa bertukar cerita dan bersenda gurau tanpa takut sekarang, Bram menceritakan tentang kantornya sedangkan Anya menceritakan soal sekolahnya yang sebentar lagi akan ujian untuk kelulusan sambil diisi dengan gurauan, mereka berdua terlihat bahagia tanpa beban sama sekali, tertawa lepas melupakan hal-hal yang menyedihkan.

Tidak terasa hari sudah sore, Bram dan Anya memutuskan untuk pulang.

"Kita pulang ya, udah sore". Ucap Bram.

"Iya uncle nanti kemaleman lagi". Jawab Anya setuju.

Mereka berjalan berdua menuju mobil.

"Gimana suka nggak?". Tanya Bram didalam mobil sambil tetap fokus menyetir.

"Suka banget!!, Besok lagi kesana ya!". Ucap Anya.

"Siap!!!".

"Janji?."

Bram terkekeh kecil, "Janji."

Akhirnya mereka sampai di rumah saat hari sudah gelap, Anya mampir kerumah bram terlebih dahulu untuk Lucy.

"Aunty Anya!!!". Panggil Lucy yang setengah berlari menuju Anya.

"Lucyyy!!!". Anya berjongkok dan merentangkan tangannya lalu memeluk Lucy.

"Aunty baru pergi sama papa ya?". Tanya Lucy.

"Iya kok Lucy nggak ikut?".

"Kata papa anak kecil nggak boleh ikut urusan orang dewasa". Jawab Lucy polos.

Anya melirik kearah Bram dan hanya dibalas kikuk olehnya.

"Yaudah besok lagi Lucy boleh ikut kok main sama aunty ya!".

"Beneran aunty?".

"Iyaaa".

"Aunty baik deh papa pelit wekkk!!". Ucap Lucy sambil menjulurkan lidahnya pada Bram.

"Hehh kamu, nggak papa bacain dongeng ya nanti malam". Balas Bram.

"Biarin Anya mau sama aunty Anya aja".

"Hahaha iya udah mau ikut kerumah aunty nggak?". Tanya Anya.

"Mau!!".

"Ikutttt!!!". Ucap Bram sambil membuat ekspresi imut pada Anya.

"Ishh apaan si uncle geli tau!". Ucap Anya memukul lengan Bram.

"Awww". Erang Bram sambil mengelus lengannya.

Lucy menoleh kebelakang mengejek Bram lagi sambil menggandengan tangan Anya.

Bram hanya memicingkan bibirnya.

Setelah melihat kedekatan Anya dan Lucy Bram tersenyum senang, karena Lucy tidak begitu merasa kehilangan ibunya.

Uncle BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang