CHAPTER 12

1.1K 52 0
                                    

Listrik belum juga menyala, Anya sudah tertidur di meja makan setelah kenyang.
Bram terus memperhatikan Anya tanpa berpaling sedikitpun, Menjaga gadis kecil itu agar tidak tergigit nyamuk.

Tidak lama kemudian listrik sudah kembali menyala, membuat wajah menggemaskan Anya saat tidur tampak begitu jelas.

"Bagaimana dia bisa menggemaskan seperti ini bahkan saat tidur?". Gumam Bram.

***

Paginya Anya bangun namun ia bingung.

"Kok disini?, Perasaan tadi malam gue tidur di meja makan". Ucap Anya.

Setelah bersiap ia turun kemeja makan, sudah ada bi Sri yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Bibi semalam kemana si?, Listrik padam malah ngilang".

"Aduh maafin bibi non tadi malam bibi nyari lilin ke warung eh malah diajak ngobrol sampai lupa hehehe". Ucap Bi Sri.

"Bi Sri mah kebiasaan. Oh iya bukannya semalam Anya tidur disini ya?".

"Ohh itu, iya pas listrik udan nyala bibi pulang kan terus ngelian tuan Bram lagi ngejagaian non Anya di meja makan terus dia bilang mau bawa non dikamar biar tidurnya enak gitu, terus tuan Bram langsung pulang". Terang bi Sri.

Anya manggut-manggut mengerti.

Setelah menyantap sarapan ia langsung pergi menuju ke sekolah dengan mobilnya.

Sampai di sekolahan ia sudah disambut oleh kedua temannya di parkiran.

"Kemana aja Lo nya?!". Tanya Reza.

"Gak kemana-mana tu".

"Kok nggak masuk kemaren?". Tanya Dion.

"Males gue, ayo cabut ah keburu masuk tu". Ucap Anya dan langsung berlalu diikuti Reza dan Dion.

"Heh tungguin singa!".

***

Bram sedang duduk sambil membaca berkas ditangannya.

Kacamata yang ia pakai saat ini menambah kesan keren pada sang pemilik wajah paripurna.

Ceklek...

"Lo ada rapat sejam lagi". Ucap Adit yang langsung masuk saja.

"Kebiasaan ya lo gue pecat nih!". Ucap Bram sambil siap siap, akan melempar berkas ditangannya ke wajah Adit.

"Eitsss.... Jangan boss". Ucap Adit.

"Asem amat wajah Lo, kagak tidur ya semalem?". Tanya Adit.

"Bukan urusan Lo".

"Busetttt kaku bener jadi orang".

"Kalo gaada lagi keluar deh Lo ganggu aja". Ucap Bram tanpa menoleh.

"Gue mau disini aja ah cape". Ucap Adit yang tiba tiba menyerobot kopi Bram dan meminumnya.

"Lo mau mati ya?". Ucap Bram geram.

***

Setelah lama pusing mikirin pelajaran akhirnya jam istirahat datang.

Mereka sedang duduk di kantin berempat karena ketambahan Vino.

"Ada yang mau gue tunjukin ke kalian". Ucap Anya.

"Apaan tu?". Tanya Reza.

Anya menunjukkan foto lili dengan pria yang ia potret saat di mall kemarin.

"Ini aunty gue, istri dari uncle Bram yang gue ceritain sama kalian, dan ini kelakuan nya di belakang gue juga kaget bukan main si soalnya mereka kek baik-baik aja terus harmonis gitu".

"La terus?". Tanya Dion.

"Jadi gimana gue tunjukkin nggak ke uncle?".

"Menurut gue si tunjukkin, karena itu akan lebih menyakitkan kalo dia liat sendiri". Ucap Vino.

"Hahh?". Ucap Anya, Reza dan Dion bersamaan.

Vino sedikit terkejut.

"Kenapa?, Salah ya?". Ucapnya.

"Bener juga sih, kali dipikir-pikir mah". Ucap Reza.

"Gue juga setuju". Ucap Dion.

"Gitu ya". Ucap Anya.

Uncle BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang