CHAPTER 39

627 28 0
                                    

Siang semuanya!!!

Buat Nebus aku bakal double up dan kasih cast juga, sebenarnya dari awal si masih maju mundur buat kasih cast atau nggak dan masih mikir siapa yang cocok🤣.

*****

Hening, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling bertautan di meja makan.

Setelah selesai beberes mereka memesan makanan untuk mengisi perut yang sudah bergema meminta jatahnya.

"Anya nanti malam undang ayah dan abangmu ya, kita makan malam bareng lagi". Ucap Bram.

"Siap uncle".

Lili hanya mendengus kesal karena Bram sama sekali tidak menoleh kearahnya seakan ia tidak ada di sana, Bram malah tersenyum manis kearah Anya.

Setelah selesai makan Anya pamit untuk pulang agar bisa merebahkan tubuhnya.

"Yaudah uncle Anya pulang dulu ya, panas banget mau mandi udah asem". Ucap Anya.

Bram terkekeh kecil, "iya sama pulang mandi dan dandan yang cantik buat nanti malam." Goda Bram membuat Lili dan Reza geram dengan hal itu.

"Hahaha uncle bisa aja, malu tau".

"Dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak." Sindir Reza.

"Kamu juga pulang ya Reza gausah mampir ketempat Anya karena Anya dirumah sendiri jadi nggak baik laki-laki sama perempuan dirumah berdua nanti yang ketiga setan". Ucap Bram.

"Cih kuno amat om, tenang aja aku juga Cape cuma mau ngambil mobil ditepat Anya. Niatnya mau main malah jadi babu om". Tukas Reza.

"Temen saya emang suka becanda uncle". Sahut Anya diikuti tawa dari Bram.

"Sianjir dikata becanda". Lirih Reza.

"Yaudah ayo ja pulang Yo". Ucap Anya diikuti Reza dibelakang.

Tibalah mereka didepan rumah Anya.

"Balik gih, Cape gue mau mandi". Ucap Anya.

"Ngusir gue Lo?". Ucap Reza.

"Iya soalnya Lo brisik!".

"Dihhh. Yaudah gue balik ya sampe besok dikampus". Ucap Reza yang langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukannya keluar halaman.

Setelah melihat mobil Reza yang tenggelam tak terlihat Anya masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamar.

Anya langsung membanting tubuhnya keatas kasur empuk miliknya mengistirahatkan hati dan fisiknya, jangan fikir melihat Lili yang terus menempel pada Bram tidak membuat hati Anya lelah ya.

"Kalo uncle nggak bisa ngomong keknya gue yang harus bertindak, gue nggak bisa terus-terusan diem aja. Nanti malam gue bakal omongin sama aunty Lili masa bodo dia bakal drop lagi gampang dibawa kerumah sakit aja". Ucap Anya pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa menit rebahan ia memutuskan untuk membersihkan diri.

***

Bram yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut melihat Lili yang terbaring diatas kasur dengan mengenakan lingerie hitam menampakkan lekuk tubuhnya.

Sudah lama sekali sejak setahun terakhir ia tidak pernah melihatnya untuk menyentuhnya saja ia enggan karena status Lili bukan lagi istirnya.

"Apa yang kamu lakukan? ganti pakaianmu." Ucap Bram lalu memalingkan tatapannya.

Lili beranjak dari ranjangnya menghampiri Bram yang hanya terbalut handuk dibagian bawahnya.

"Lili jaga sikap kamu!". Ucap Bram sekali lagi.

"Kenapa mas? Kan aku istri kamu, udah lama loh kita nggak bersenang-senang". Ucap Lili sambil mengelus dada bidang Bram.

Bram langsung melangkah menjauh dari tempatnya menghindari Lili, "aku harus jemput Lucy sekarang." Ucap Bram yang langsung menuju ruang ganti.

Sekali lagi usaha Lili gagal, Bram sama sekali tidak tergoda, ia malah mengabaikannya.

"Arrghhh... mau Lo apa si dasar! Kalo bukan buat harta Lo gue juga ogah lagi bareng sama Lo!." Lirih Lili sambil menghentakkan kakinya berkali-kali.

Didalam Bram langsung mengatur nafasnya, bohong jika ia tidak tergoda ia juga pria normal pada umumnya.

"Sial, apa yang harus gue lakuin. Kalo terus gini gue nggak bisa nahan lagi". Lirih Bram.

Setelah mengganti pakaiannya ia mengambil nafas dalam-dalam perlahan membuka pintu, matanya berkeliaran mencari siapa tahu Lili masih dikamar dengan pakaian haramnya tadi, bisa kacau nanti.

Setelah mendapati tidak ada orang di sana Bram keluar dan bernafas lega ia langsung turun untuk segera menjemput Lucy dari sekolah, Lucy sudah mulai bersekolah lagi dan ini hari kedua ia bersekolah di sini.

Diperjalanan ia melihat tukang eskrim keliling yang mengingatkannya akan seseorang dan eskrim coklat.

Tidak sadar ujung bibirnya tertarik memperlihatkan senyuman simpul saat kenangannya dengan Anya terlintas dikepalanya.

"Ini akan segera berakhir dan kita akan kembali bersama, tunggu aku Anya." Lirih Bram.

***

Hari sudah menjelang malam, warna jingga di langit mulai memudar berganti dengan warna hitam pekat, tidak ada bulan dan bintang malam itu hanya sesekali terlihat kilatan disusul dengan suara bergemuruh.

Anya yang sedari tadi duduk dengan buku novel di tangannya langsung menutup pintu balkonnya takut hujan turun dan air akan membasahi kamarnya.

Saat akan menutup pintu ia melihat mobil milik Abim memasuki halaman rumahnya.

"Ayah sama bang Abim udah pulang yes!". Anya langsung bergegas keluar kamarnya untuk menyusul Handoko dan Abim.

"Ayaaahhhh!!!!". Teriak Anya dari tangga dan langsung memeluk ayahnya.

"Wowww ada apa ini?, Kenapa senang sekali?". Tanya Handoko.

"Cih udah gede juga!". Ucap Abim.

Anya tak menghiraukan ocehan Abim yang berada disamping ayahnya itu, ia lebih tertarik memberitahukan pesan yang dititipkan oleh Bram.

"Ayah tadi uncle ngundang kita buat makan malam dirumahnya karena rumahnya udah dibersihin semua". Ujar Anya.

"Oh gitu ya, oke nanti kita kesana ya". Ucap Handoko.

"Yesss".

Abim memutar matanya jengah, "cuma diundang makan malam udah girang amat kek abis Menang togel aja Lo!".

"Cih sibuk bener urusin idup orang kek nggak punya urusan aja!". Ejek Anya yang langsung berlari menuju kamarnya sebelum kena damprat kakaknya itu.

"Hehhh awas ya Lo cumi! Abis Lo ntar!".

Anya langsung menutup pintu kamarnya dan duduk didepan meja riasnya.

"Mari kita lihat apa masih ada stok masker disini". Ucapnya sembari membuka laci nakas.

"Wahhh untung masih ada".

Anya langsung mencuci wajahnya dan memakai masker pada wajahnya, persiapan yang matang untuk makan malam yang seperti sudah pertemuan keluarga mertua.

Ia menunggu sambil kembali membaca novel miliknya yang masih tebal itu dengan santai dan rileks.





Sabar ya aku bakal cari cast yang cocok sama karakter oke😉, jadi terus vote dan komen ya apa lagi kalo kalian punya saran cast yang cocok. Jangan lupa follow❤️.

Uncle BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang