Petang menjadi pagi, matahari sudah menampakkan dirinya.
Bram terbangun saat badannya tarasa remuk karena terlalu lama tidur di kursi rumah sakit, pahanya mati rasa setelah semalaman mamangku Lucy yang masih tertidur pulas.
"Jam berapa ini?." Ucapnya.
Pandangannya menyeluruh melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 08.00.
Bram merogoh semua saku yang menempel pada pakaiannya namun tidak menemukan apa yang ia cari.
"Akhh... Aku meninggalkannya di mobil."
Enggan membangunkan sang buah hati Bram mengurungkan niatnya untuk mengambil ponselnya.
***
Anya memanjat pagar rumah Bram yang masih kosong tanpa ada tanda-tanda keberadaannya,
Mata nya menelisik keseluruh halaman rumah."Eh non Anya lagi ngapain manjat-manjat gerbang udah kayak maling?" Ucap Bi Sri.
Anya yang mendengarnya pun segera turun.
"Hehehe, bibi ngeliat uncle Bram nggak?". Tanya Anya sambil nyengir.
"Oh tuan Bram kemarin bibi liat pergi sama non Alice buru-buru gitu, bawa koper juga." Jawab bi Sri.
"Bawa koper?, Kemana bi?" Tanya Anya.
"Saya nggak tau non kalo itu."
"Oh yaudah bi Anya berangkat dulu ya, kayaknya hari ini mau bawa motor aja".
"Iya non ati-ati dijalan ya."
Anya berjalan kearah bagasi, memanasi motor yang selama ini nganggur tak ia sentuh sama sekali.
Brummm...
Brummm....
Anya memakai helm full face hitam dikepalanya dan melesat keluar dari kawasan komplek.
Pikirannya kacau saat memikirkan Bram pergi tanpa memberitahunya bahkan pesannya pun tidak ia baca, setelah semuanya terasa mudah kenapa malah menghilang.
"Seenggaknya kabarin gue, kenapa ngilang gini."
Anya manambah laju kendaraannya bersama emosinya yang semakin mamanas, tidak butuh waktu lama sampai disekolah hanya waktu 7menit dia berkendara dari rumahnya.
Dion menepuk keras bahu Reza dan Vino yang sedang duduk di warung dekat sekolah saat melihat Anya dengan motornya.
"Liat itu liattt!!." Ucap Dion dengan mulut penuh.
"Apaan si bacot bener makan aja!." Ucap Reza.
"Si Anya itu!!"
"Hahhh?? Ngomong apa?." Jawab Reza.
"Anya za." Ucap Vino.
Reza langsung menebar pandangan ke parkiran yang dituju oleh Vino dan Dion, benar saja itu Anya dengan motor sport nya, semua pandangan menjuru ke arah Anya.
"Samperin!." Cetus Reza.
"Widihh tumben banget bawa motor." Goda Dion.
"Gue baru tau Lo bisa naik motor nya". Ucap Vino.
"Serah gue lah!". Kentus Anya yang langsung berjalan menuju kelas meninggalkan mereka bertiga.
"Kenapa tu anak?". Tanya Dion.
"Tau tu, pagi-pagi udah sewot kek baru di ghosting hahahaha". Sahut vino di ikuti dengan tawa.
"Iya kali ya hahaha". Ucap Dion yang setuju dengan candaan Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Bram
RomanceFollow dulu sebelum baca ya!🤗🙏 Happy reading ❤️ Anya Anastasya Wijaya, seorang wanita yang tak pernah jatuh cinta tiba tiba menyukai pria seumuran dengan papanya, namun beberapa konfik permasalahan selalu muncul dalam kisah cintanya ditambah denga...