Anya menuruni tangga dan melihat Bram sedang fokus membaca buku.
"Wahhh dia memang selalu keren dalam melakukan apapun". Batin Anya.
Bram melihat kearah Anya.
"Lucy sudah tidur?". Tanyanya lalu meletakkan bukunya di atas meja.
Anya berjalan kearahnya.
"Sudah".
Bram menarik tangan Anya hingga ia terduduk dipangkuan Bram.
"Uncle?". Ucap Anya terkejut.
"Kenapa?, Aku hanya ingin melihat mu dari dekat".
Anya memalingkan wajahnya karena malu.
Bram mendekap tubuh mungil Anya, merasakan kehangatan dari tubuhnya.
"Anya". Ucap Bram.
"Iya?".
"Bagaimana jika uncle melihatmu sebagai wanita bukan sebagai anak dari sahabatku". Tanya Bram tiba-tiba.
Anya terkejut seakan jantungnya berhenti berdetak, perkataan Bram barusan membuatnya terdiam.
"Ke-kenapa?".
"Uncle tidak menerima pertanyaan untuk pertanyaan". Ucap Bram mendekatkan wajahnya pada Anya.
Wajah Anya kembali bersemu seperti udang rebus. Ia langsung melompat dari pangkuan Bram.
"E.. uncle ini sudah malam Anya pulang dulu bye". Ucap Anya yang langsung pergi dengan sedikit berlari.
"Hmmm, menggemaskan sekali". Ucap Bram.
Anya langsung melompat ke kasurnya menelungkup kan wajahnya yang merah kebantal.
"Anjirtttt damagenya!!!! Kenapa sihhh!!!, Kenapa ngomong kayak gitu coba?!!!".
"Bagaimana jika uncle melihatmu sebagai wanita bukan sebagai anak dari sahabatku". Ucap Anya sambil memperagakan Bram saat mengatakannya.
"Aaaaaa!!!! Astagaaa!!! Panas banget Yaallahhh seneng bangetttt aaaaa!!!!". Ucapnya sambil melompat-lompat dengan girang di atas kasur.
"De pinjem headset....".
Abim dan Anya sama sama terdiam saling menatap karena sama-sama terkejut.
"Setres Lo ya?". Tanya Abim.
"Enak aja!!". Jawab Anya yang langsung merapikan rambutnya.
"Nih!".
Anya memberikan headset miliknya.
Abim masih saja menatapnya dengan aneh sampai menutup pintu.
"Apa Lo!, Pergi sana!".
"Huhhhh... Ganggu aja cumi!".
Abim kembali kekamarnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Punya Adek kek tai". Lirihnya.
***
Pagi ini di kelas, Anya sudah duduk di bangkunya. Reza, Dion, dan Vino baru sampai.
"Woi sini!". Ucap Anya dengan melambaikan tangan.
Tapi Reza mengabaikannya dan duduk menjauh dari Anya, sedangkan Dion dan Vino mendekati Anya.
"Tumben pagi". Ucap Dion.
"Eh si eja masih marah sama gue?". Tanya Anya.
"Ya iyalah orang Lo lebih milih pacaran dari pada sama kita!". Jawab vino ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Bram
RomanceFollow dulu sebelum baca ya!🤗🙏 Happy reading ❤️ Anya Anastasya Wijaya, seorang wanita yang tak pernah jatuh cinta tiba tiba menyukai pria seumuran dengan papanya, namun beberapa konfik permasalahan selalu muncul dalam kisah cintanya ditambah denga...