S1 Chapter 3: Bento

119 65 70
                                    

Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....

Happy Reading^^

*****

Kayla bak satpam berdiri di samping pagar sekolah sambil menyilangkan kedua tangannya. Membuat murid-murid refleks memperhatikannya saat hendak masuk dari gerbang itu.

"Hm ... Reno mana ya? Lama deh. Uh, Kayla udah jamuran nih, eh kaki Kayla juga kayanya lumutan tuh! Aduh-aduh!!!" oceh Kayla.

2 orang gadis berjalan ke arah Kayla, mereka Indan dan Rita, teman Kayla.

"Eh, Kayla lo ngapain di situ kaya satpam. Pak Aan aja yang satpam malah ngopi tuh," celetuk Indan pada Kayla saat dia sudah berada di hadapannya sambil menuding satpam sebenarnya yang sedang santai meminum kopi pahit bak kehidupannya sampai-sampai menunjuk ekspresi yang sulit dijelaskan.

Kayla mengerjapkan matanya, "Ini Kayla lagi nungguin Reno."

"Ah, bocah BAD kaya dia aja ditungguin. Lo emang nggak capek apa dicuekin terus sama dia. Gue mah mendingan cari yang lain ..." ujar Rita berkomentar.

"Ih, Rita. Reno itu nggak bed, dia kan anak Ustadz. Ngajinya pinter ... sholatnya rajin ... ganteng ... matanya tajem, kaya pisau dapur. Ih pokoknya dia mah nggak bed," ujar Kayla memuji Reno.

"Iya. Tapi kan dia nakal, jail!!! Masa kasus terakhirnya, si Reno naroh kecoa beneran di dalem sepatunya bu Ocha. Wah ... langsung pingsan tau orangnya!!! Parah," jelas Indan geleng-geleng kepala.

Rita mengangguk setuju, "Lagian ya yang bener itu BAD bukan BED!!! ARTINYA BEDA CEWEK CHILDISH!!! Ah gimana sih ... capek," ujar Rita.

Kayla mengerucutkan bibirnya, tampak memikirkan perkataan Rita. "Emang apa bedanya? Perasaan sama aja ...."

"Ya beda lah ... tau ah kesel gue lama-lama," ujar Rita.

Indan menghela napas, "Udah yuk, mending kita ke kelas aja. Jangan nungguin dia," ajak Indan pada Kayla.

"Enggak! Kayla mau tetep di sini. Kayla mau kasih bekal buat dia," ujar Kayla kukuh.

"Ah, terserah dia aja lah Ndan. Yuk ke kelas, gue capek, mau duduk," ujar Rita beranjak pergi. Indan pun setuju dan ikut meninggalkan Kayla.

"Dah ... kalo udah ketemu, langsung ke kelas jangan malah mampir ke kelasnya," imbuh Indan.

"AH, IYA IYA BAWEL ..." respon Kayla.

➷♡♡

Reno beranjak duduk di bangkunya. Mulai mendengarkan suguhan ghibah yang seharusnya hanya untuk para gadis. Para pemuda model emak-emak seperti 4 temannya memang sulit di mengerti.

"No, lo tadi ketemu?" tanya Joko seraya menoleh ke arah Reno yang notabennya adalah teman sebangkunya.

"Ketemu siapa?" tanya balik Reno.

"Kencur lah No, pagi ini dia kaya satpam tau," sahut Parjo yang duduk di belakang bangku Reno.

"Oh ... iya liat," jawab Reno tidak terlalu peduli.

"Sumpah deh, dia mah rada-rada gimana ya?! Maksud gue ... emang dia nggak ada kerjaan lain apa?!" ujar Didi yang duduk di depan meja Joko.

"Kayanya si Kencur hidupnya tanpa beban gitu ya. Gue jadi pengen punya hidup tanpa beban," ujar Juna yang duduk di samping Didi.

Reno mulai menyandarkan punggungnya ke belakang. Seakan mulai tidak peduli dengan hal itu.

"Dia mah bocah kencur aneh, mana childish lagi. Ya ... walaupun gue akuin dia itu imut mukanya, haha lucu," imbuh Juna.

𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang