Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....
Happy Reading^^
*****
Didi beranjak bangun dengan cepat saat di dalam mimpi sosok maknya muncul dan mengagetkannya.
"Ha, udah bangun lo. Sini sarapan, cuci muka dulu gih," ujar Leri.
Didi mengusap wajahnya, "Gue mau pergi," balas Didi beranjak berdiri.
"Gue tau lo nggak mau makan makanan yang dibeli pake duit hasil copet. Tapi, lo juga harus kasian sama diri lo sendiri. Kalo lo bisa beli makanan sih gak pa-pa ... tapi sekarang kan udah nggak bisa," ujar Leri.
"Cih!!! Itu gara-gara duit gue diambil sama temen-temen lo buat beli rokok! Kalo enggak kan pasti gue bisa beli makanan sekarang!!!" ujar Didi marah.
Leri tertawa renyah mendengar hal itu. "Pemarah ... terserah lo deh."
Didi melengos dan beranjak berdiri, baru beberapa langkah dia pusing bukan main sehingga Leri memapahnya untuk duduk di tempat yang tersedia.
"Jangan paksain diri lo Di. Itu nggak baik," ujar Leri menasihati.
Didi menatapnya sayu-sayu. Entah kenapa, Didi merasa Leri orang yang baik. Didi pada akhirnya mulai mengikuti perkataan Leri.
♡♡➹
Parjo keluar dari kamar. Di sisi lain Anis keluar dari kamar Nana dan menyuruh Parjo untuk minggir dari pintu karena dia hendak masuk kedalam kamarnya yang semalam dipakai Parjo untuk tidur.
"Minggir lo."
Parjo segera menyingkir sambil manggut-manggut. "Sangar banget dia," batin Parjo.
Tak lama kemudian Akhila dan temannya, keluar dari kamar, mereka sudah memakai seragam sekolah SMP lengkap. Dan hendak pergi sekolah.
"Bu ... Akhila sama Dira berangkat ya," ujar Akhila beranjak pergi.
"Sarapan!!!" pekik Ibu.
"Udah tadi."
"Kok nggak liat Ibu?"
"SECEPAT KILAT BU ...."
Tunggu!!! Apa? Lah, memang sekarang jam berapa? Parjo terkejut bukan main karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. Yaampun dia bangun siang di rumah orang? Tidak sopan sekali. Lah, terus mereka berangkat jam 7 pas begitu? Huh ... tidak disiplin sekali ... apa SMP-nya dekat sekali? Lho kenapa membahas soal 2 remaja SMP itu?!
"Ah, Parjo. Kamu udah bangun. Ayo sarapan bersama kami. Kamu cuci muka dulu ya."
".... Em–"
"Nggak pa-pa. Ayo," paksa Arsa sambil mendorong bahu Parjo untuk ikut bersamanya.
Parjo sungguh tak enak disaat-saat seperti itu. Padahal dia suka lho yang gratis dulu. Tapi entah kenapa, setelah dewasa dia jadi malu.
Dia pun pada akhirnya sarapan bersama keluarga Arsa.
♡♡➹
Saat ini Angga sudah berada di rumah sakit dan berjalan ke ruangan pemeriksaan Kayla. Di depan ruangan itu ada Keysha dan Juna.
Angga tersenyum melihat mereka. "Halo ... lama tidak bertemu ya," ujar Angga.
Tiba-tiba Juna terkejut, "Suara ini," batin Juna merasa familiar akan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭
Teen Fiction𝐊-𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬.𝐁𝟏 || [𝚁𝙴-𝙿𝚄𝙱𝙻𝙸𝚂𝙷] "Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadikanlah Reno jodoh hamba, jika dia jodoh orang, buat hamba aja deh Reno nya ya ... ya Allah," ujar Kayla di setiap do'a yang dia panjatkan. Waduh...