S2 Chapter 52: Nasib J-D-P di Jakarta

24 3 18
                                    

Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....

Happy Reading^^

*****

Hari menjelang malam, terlihat seseorang berlari dengan kencang, tubuhnya sudah lemas dan rambutnya sudah lusuh.

Juna menghentikan laju larinya. Dari pagi dia belum makan dan minum, dia sungguh lelah. Karena energinya semakin menipis dia akhirnya tumbang juga.

Rehan dan Devon terkejut bukan main saat mereka hendak pulang dan keluar dari toko malah ada orang tiduran di depan jalan toko itu dengan posisi tengkurap.

Kayla, Tiara, dan Velda juga mulai keluar, mereka juga hendak pulang.

"Dev, kayanya dia pingsan deh," ujar Rehan.

3 pramuniaga putri yang tadi, menghampiri.

"Kenapa ya Kak Rehan?" tanya Kayla.

"Gak tau nih. Kayanya dia pingsan. Bawa masuk ke dalem dulu aja ya. Kasian," ujar Rehan.

Velda bergegas membuka pintu masuk lagi.

Mereka pun membawa Juna masuk ke dalam. Kayla awalnya tidak paham itu siapa karena terus menunduk. Saat tahu itu Juna, betapa terkejutnya dia.

"Astagfirullah Juna!"

"Kamu kenal Kay?" tanya Tiara.

"Iya. Pacar Kayla."

Mereka langsung mengobati sedikit luka yang timbul. Dan menghapus noda-noda yang ada.

Kayla terlihat sangat kasihan pada Juna. Kenapa Juna tidak memberikan kabar kalau sekarang dia di Jakarta?

Setelah beberapa saat, Juna mulai sadar. Dia membuka mata perlahan dan sosok Kayla sudah berada di depannya. "Kayla?"

"Juna. Allhamdulilah udah sadar."

"Di mana gue? Mereka siapa Kay? OH IYA PARJO!!! Ah, sial ...-"

"Juna, tenang dulu ya. Ayo minum," ujar Kayla menenangkan sambil memberikan segelas air putih padanya.

Juna menerimanya dan meneguknya hingga habis. "Makasih."

"Juna dateng ke Jakarta kok nggak bilang-bilang sama Kayla?" tanya Kayla.

"Em, iya niatnya mau kasih tau, tapi kalo udah sampe tujuan. Eh malah gini kejadiannya."

"Maksud Juna gimana? Kayla nggak paham," ujar Kayla.

"Kay, saat ini kan Juna lagi nggak prima. Biarin aja dia istirahat dulu. Juna, kamu udah punya tempat tinggal?"

Juna menggeleng.

"Yaudah tinggal sama kita aja," ujar Rehan. Devon mengangguk tanda setuju. "Dan Kayla nggak perlu khawatir, kos-kosan putri sama putra kan bersebrangan."

"Iya sih bersebrangan tapi kan pasti Kayla nggak diizinin masuk ke kos-kosan putra sama pak Haji dan sebaliknya Juna nggak boleh masuk ke kos-kosan putri sama bu Haji."

"Iya, tapi kan ketemuannya bisa di luar."

"Oh iya juga. Kak Rehan pinter!"

"Pastinya ...."

"Hn, makasih Bang Rehan," ujar Juna.

"Sans ...."

♡♡➹

Didi menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dia terlihat kesal pada pemimpin para copet atau maling itu, sok baik dan peduli padanya, hih, Didi tahu sebenarnya dia itu jahat. Meskipun dia pada akhirnya menyerahkan semua barang-barang Didi kembali.

𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang