Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....
Happy Reading^^
*****
Bagas, Kayla dan Juna duduk di sofa yang tersedia di ruang BK.
"Kayla, kenapa kamu masih di sini?" tanya Pak Hendri.
"Iya Pak. Kayla ikut bersalah. Ya kan? Ya Juna?"
"Em ...–"
"Tuh!" sela Kayla.
"Huh ... terserah kamu deh," ujar Pak Hendri. "Sekarang, jelaskan apa yang terjadi. Juna?"
"Iya Pak, saya kan mau ngejar Kayla, soalnya dia lagi marah sama saya. Jadi ya, saya harus minta maaf dong ... tapi murid cowok pada ngunci lengan saya, mereka bilang kalo saya deketin Kayla imbasnya bakal ke mereka. Ya, pokoknya gitu deh! Susah jelasinnya. Terus tiba-tiba si Babas ini mukul perut saya dan ngomong nggak usah ikut campur. Ya saya nggak suka dong, secara dia nggak tau apa-apa. Tapi ngomong gitu."
"Benar begitu ceritanya?" tanya Pak Hendri pada Bagas.
".... Hn. Tapi Pak! Saya nggak suka liat orang ngerusak hubungan orang lain–"
"Pak! Tapi Kayla nggak pacaran kok sama bang Keysha. Bang Keysha cuma ngaku-ngaku. Iya emang bener dia nyatain perasaan sama Kayla, tapi kan nggak diterima. Jadi ... Juna nggak bisa dianggep ngerusak hubungan orang dong? Kan Kayla sama bang Keysha nggak ada hubungan apa-apa kecuali temen. Bener nggak?!" sela Kayla menjelaskan, bersemangat!
"Hem ... itu benar. Sepertinya semua yang ada di sini adalah KESALAHAN PAHAMAN. Tapi Bagas, kamu tidak boleh melakukan tindakan seperti itu. Saya tau kamu berlangganan di ruangan BK ini, tapi ayolah ... jangan bersikap demikian. Ini pertama kalinya bagi kamu memukul orang dengan alasan yang begitu, kemarin-kemarin tidak. Bagaimana bisa kamu dikatakan sebagai remaja yang akan menginjak masa dewasa kalau sikap kamu saja seperti bocah TK. Bahkan menurut saya bocah TK dan kakak-kakaknya lebih baik," ujar Pak Hendri.
"Udahlah Pak. Saya maafin Bagas kok. Saya tau kenapa di bersikap begitu," ujar Juna.
"Masa?" Mereka berguman sambil menatap Juna dengan kompak.
Juna mengangguk-angguk sambil tersenyum. "Kayanya ... Pak Hendri nggak boleh tau. Jadi nanti kita ngomongnya di luar aja yak," ujar Juna pada Bagas.
"Huh ... pelit info kamu ini. Yasudah! Ini, berikan surat itu pada orang tua kamu Bagas. Dan kamu Juna, kali ini saya maafkan karena kamu tidak bersalah. Dan Kayla, sebaiknya kamu segera tuntaskan kesalahan pahaman itu. Beritanya sudah menyebar luas."
"Iya Pak," ujar mereka.
Bagas dan Juna keluar dari ruang BK. Bagas melirik Juna karena merasa heran, sebenarnya apa sih yang dia tahu?
"Heh, Jun. Sebenernya lo tau apa soal gue."
"Hehe itu ... gue tau dari Didi, katanya dulu pacar lo direbut sama seseorang, hal itu bikin lo marah dan nggak suka liat cowok-cowok yang deketin pacar orang lain. Sebelum lo tau, lo pasti anggep gue gitu juga. Gue tau perasaan lo, pasti rasanya sakit, karena ... gue juga merasa gitu. Nih, soal si Kencur yang tiba-tiba si Keysha ngaku-ngaku pacarnya. Gue kan sakit ..." jelas Juna di bagian terakhir dia berbisik, takut pak Hendri dengar nanti bisa-bisa dia dicemooh setiap datang ke ruang BK.
Bagas diam saja. Kemudian tertawa.
"Ngapa lo ketawa anjim?" tanya Juna kesal.
"Gue nertawain diri gue sendiri. Gue ini bodoh banget ya. Hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭
Roman pour Adolescents𝐊-𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬.𝐁𝟏 || [𝚁𝙴-𝙿𝚄𝙱𝙻𝙸𝚂𝙷] "Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadikanlah Reno jodoh hamba, jika dia jodoh orang, buat hamba aja deh Reno nya ya ... ya Allah," ujar Kayla di setiap do'a yang dia panjatkan. Waduh...