Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....
Happy Reading^^
*****
"Kayla, badan kamu panas. Kamu demam, pilek juga lagi, pusing nggak?" tanya Bapa tanpak cemas.
Kayla mengangguk sedikit. Bapa menggaruk kepalanya, tampak bingung sementara di luar juga sedang hujan lagi.
"Bapa, Kayla boleh, nggak masuk sekolah sehari? Kayla sakit, ssst ..." pinta Kayla memohon dengan sangat. Baru kali ini Kayla memohon untuk tidak sekolah, padahal dia sangat suka bersekolah. Meskipun nanti kalau sudah sampai di kelas malasnya mulai muncul sedikit.
".... Yaudah iya. Bapa buat surat dan titipin sama murid deket sini ya, aekalin Bapa harus bilang sama om Angga, kalau kamu nggak bisa anterin Keysha."
Kayla mengangguk. Bapa pun keluar dari kamar Kayla dan gadis itu kembali membaringkan dirinya.
"Huh, kira-kira Reno baik-baik aja apa enggak ya?" batin Kayla malah cemas pada Reno.
Dia tidak tahu kenapa, tapi dia tidak pernah bisa melupakan sosok Reno. Kenapa ya? Mungkin karena Kayla sangat menyukai Reno. Setidak pedulinya dia, sejahatnya dia pada Kayla tapi tetap saja Kayla baik padanya. Kayla sangat yakin, Reno sebenarnya adalah orang yang baik. Kayla tahu, saat Reno menyukai sesuatu maka dia akan melindungi sesuatu itu. Tapi entah kenapa Reno membencinya. Memang salah Kayla apa ya? Kayla tidak pernah merasa dia pernah melakukan sesuatu yang salah. Lalu kenapa Reno marah, mungkin alasannya hal sepele. Reno suka membesar-besarkan masalah dengan caranya sendiri. Namun meski dia begitu cemas dan khawatir pada Reno, entah kenapa perasaan yang dia rasa tak sama lagi seperti dulu.
Perasaan sedih Kayla tiba-tiba melintas saat dia teringat Reno mendorongnya ke danau kemarin, Kayla tidak tahu itu sengaja atau tidak. "Apa Reno benci banget ya sama Kayla?"
➷♡♡
"HACUH!!!" Joko bersin sangat kencang.
Ibu Juna menggelengkan kepalanya. Masa pagi ini anaknya dan 3 anak orang lain sakit. Dari percakapan yang Ibu dengar, mereka tertular oleh Juna yang kemarin hujan-hujanan, san sekarang mereka terpaksa tidak sekolah. Padahal ibunya Juna menyuruh mereka sekolah karena menurutnya sakit segitu masih ringan. Tapi 4 pemuda itu menolak, apalah daya, 4 : 1 mana menang.
"Ssst ... aduh ... idungnya mampet nih," keluh Didi seraya mencubit hidungnya.
Ibu menghela napas, "Kalian tunggu di sini ya," ujarnya langsung pergi. Mereka hanya bisa menatapnya bingung, koneksi mereka tampak lemot.
"Dingin banget njir," ujar Parjo semakin mempererat genggaman selimutnya.
Juna diam-diam saja, dia membuka ponselnya dan tulisan 20 panggilan tak terjawab terlihat. "Kayla?" gumam Juna.
"Ini, Tante bikinin susu cokelat anget," ujar Ibu membawakan susu cokelat hangat.
"Tante baik banget!!!" ujar Didi bersemangat.
"Ini, hati-hati ya minumnya," ujarnya sambil menyerahkan satu-satu pada mereka gelas berisi susu cokelat.
"Makasih ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭
Ficção Adolescente𝐊-𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬.𝐁𝟏 || [𝚁𝙴-𝙿𝚄𝙱𝙻𝙸𝚂𝙷] "Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadikanlah Reno jodoh hamba, jika dia jodoh orang, buat hamba aja deh Reno nya ya ... ya Allah," ujar Kayla di setiap do'a yang dia panjatkan. Waduh...