S2 Chapter 62: Itu Dia!!!

20 3 18
                                    

Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....

Happy Reading^^

*****

"Assalamu'alaikum," ujar Didi.

"Wa'alaikumsalam, Didi?"

"Ren, gue minta maaf soal kemaren ya."

"Iya gak pa-pa, mungkin kalo gue ada di posisi lo, gue bakal ngelakuin hal yang sama."

"Makasih Ren. Oh iya! Gue mau tanya soal Juna dong!"

"Oh Juna ya. Kenapa?"

"Sekarang gue udah ketemu sama Parjo, tapi Juna belum. Parjo udah coba hubungin hp-nya tapi gak ada jawaban. Kemaren, lo bilang atas nama Juna, jadi gue pikir lo tau sesuatu soal dia," jelas Didi.

"Itu ya, iya dia telpon pake hp-nya Kayla. Dia bilang dia di culik sebelumnya, kemungkinan semua barang-barangnya ketinggalan, mungkin itu sebabnya dia hilang kontak."

"Hnm, pemikiran lo boleh juga tuh. Mungkin itu benar."

"Gue kasih nomor telponnya Kayla ya. Maaf, ini gue lagi sibuk soal ta'arufnya."

"OWH! Iya iya, sorry gangguan ya! Selamat ya Reno HAHAHA. Bye! Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam!!!"

Tut, tut.

Panggilannya pun terputus dengan Reno yang ngegas menjawab salam karena kesal pada Didi, penderitaannya malah jadi bahan tawaan bagi Didi. Tak lama sebuah pesan masuk. itu nomor Kayla.

Tanpa pikir panjang, Didi langsung menghubungi gadis itu.

Drrrt, drrrt.

"Assalamu'alaikum Kay."

"Wa'alaikumsalam, siapa?"

"Ini Didi. Gue mau tanya soal Juna. Dia lagi sama lo?"

"Oh Didi toh! Maaf Kayla gak lagi sama Juna. Kemaren setelah anterin Kayla ke RS, bang Yudha jemput Juna atas keinginannya Juna sendiri. Dia udah tinggal sama bang Yudha."

"Oh gitu. Em–"

"Kalo Didi mau ngomong sama Juna, Kayla bisa kasih nomor barunya Juna, via pesan ya."

"OH, IYA KAY! Thanks ya."

"Iya sama-sama. Tadi pagi juga Juna minta nomor telponnya Reno."

"Lho kok Reno gak kasih tau gue?!"

"Oh! Mungkin Juna belum hubungin Reno, soalnya dia udah mulai kerja hari ini. Pasti di gak sempet, katanya seniornya cerewet."

"Gitu toh," jawab Didi, dia merasa iri pada teman-temannya. Semuanya beruntung akan takdir hidup mereka, hanya dia saja yang seakan menderita. Mungkin memang dia takdirkan untuk menjalani semua itu. Sendirian.

"Kayla kirim nomornya ya, Didi. Kayla lagi sibuk soalnya, dadah. Maaf ya gak bisa ngobrol lama-lama. Assalamualaikum."

".... Wa'alaikumsalam."

Tut, tut.

"Gimana?" tanya Parjo.

"Iya sebentar lagi kita pasti ketemu sama Juna, Par."

‌♡♡➹

Sebuah mobil berhenti di depan sebuah gedung, Ray menatap keluar dari jendela mobil yang sudah turun. "Dari cerita ibu, di salah satu tempat ini kejadian itu terjadi. Tapi kejadiannya sudah terjadi 21 tahun yang lalu. Apa, masih ada bukti?" batin Ray.

𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang