03🌧️

114 46 120
                                    

03. Supermarket


-Untuk Hujan-




"Heh kamu," panggil Alea.

Hujan yang sedang mengepel lantai menoleh kemudian mengedarkan pandangannya, tidak ada siapa-siapa di ruang tamu berarti dirinya yang di maksud oleh Alea. "Kenapa tante?" tanyanya.

"Bisa cepetan sedikit gak kamu pel lantainya? Lama banget kayaknya, saya mau nyuruh kamu ke supermarket. Papah kamu mau pulang dari luar kota hari ini, jadi saya mau masak," katanya.

"Papah mau pulang tante?" tanyanya senang.

Alea memutar bola matanya, "Iya. Kenapa? Mau ngadu sama papah kamu? Awas ya kalo kamu sampe ngadu macem-macem ke papah kamu," ancamnya.

"Enggak kok tante,"

"Yaudah lah buruan sana ke supermarket kalo udah selesai nge pel," katanya kemudian beranjak dari sofa, berjalan melewati Hujan, menginjak lantai yang sudah cowok itu pel membuat lantainya menjadi kotor lagi.

Hujan buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, setelah selesai dia meletakkan pel dan sapu yang dia bawa ke tempat semula, naik ke kamarnya untuk mengambil topi baseball berwarna hitam kesayangannya dengan patch bergambar hujan.

Hujan buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, setelah selesai dia meletakkan pel dan sapu yang dia bawa ke tempat semula, naik ke kamarnya untuk mengambil topi baseball berwarna hitam kesayangannya dengan patch bergambar hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh kamu, nih uang sama catatan yang harus kamu beli ya, jangan sampe kurang, kalo gak ada di supermarket cari sampe ketemu, saya gak mau tau," kata Alea sambil meletakkan selembar kertas dan uang di atas meja.

Hujan yang sedang menuruni tangga mengangguk, "Iya tante," katanya kemudian mengambil selembar kertas dan uang yang di letakkan Alea.

Alea meliriknya sekilas, "Jangan bawa motor, mobil, atau sepeda yang ada di garasi, jalan aja deket kan?" ujarnya.

Hujan lagi-lagi mengangguk, "Iyaa, tante."

Padahal jarak dari rumah ke supermarket hampir 5000 meter...

***

Hujan memicingkan matanya saat melihat sosok yang sepertinya dia kenal, cowok itu membawa dua plastik penuh belanjaan yang di pesan oleh Alea kemudian menghampiri sosok itu di sebrang jalan.

"Pelangi?" panggilnya tak yakin, takut ternyata salah orang.

Sosok yang tadinya sedang memperhatikan rantai sepedanya sambil terus berdumel di dalam hati mendongak, "Hujannn? Kamu ngapain disini?" tanyanya seraya berdiri.

"Tadi di suruh ke supermarket," jawabnya. "Sepedanya kenapa?"

Cewek itu melirik sepedanya sekilas, "Rantainya copot, aku gak ngerti cara benerinnya gimana," jawabnya.

Untuk Hujan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang