24🌧️

50 12 113
                                    

24. Kecewanya seseorang yg dia sayang


Karena rasa kecewa, lebih dari sekedar rasa marah.





-Untuk Hujan-

Ini adalah hari kelima sejak Zevan mengalami kecelakaan dan cowok itu belum juga bangun dari tidurnya.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan Hujan setelah dituduh menjadi penyebab kecelakaan seorang Zevan, abangnya sendiri.

Seantero sekolah dibuat terkejut mendengar fakta Zevan, Zedan, dan Hujan adalah saudara.

Topik hangat pembicaraan mereka minggu ini adalah tentang Hujan yang membuat celaka abangnya sendiri sampai kehilangan penglihatannya.

Mading, group angkatan, tidak ada yang tidak membahas masalah cowok itu.

Entahlah, darimana mereka tau dengan sangat cepat tentang semua masalah ini.

Siang ini, cowok itu sedang duduk di kursi taman dengan seragamnya yang basah kuyup.

Ini juga adalah hari kelima dia di bully habis-habisan oleh satu sekolah karena masalah Zevan.

Di rumah pun sama, dia seperti tidak di anggap kehadirannya.

Sakti, sang papah. Bahkan sama sekali tidak mau berbicara dengannya dan selalu menghindar saat bertemu dengannya.

Sampai saat ini, Hujan belum tau bagaimana keadaan Zevan. Dia hanya tau sang kakak belum sadar sejak hari dimana Zevan mengalami kecelakaan yang berhasil merenggut penglihatannya.

Hujan menghela napas pelan, menundukkan kepalanya sambil menautkan jari-jarinya.

Nyatanya, semua tidak baik-baik saja saat ini.

Semua berantakan, lebih berantakan dari biasanya.

"Hujan,"

Panggilan dari seseorang berhasil membuyarkan lamunan seorang Hujan, cowok itu menoleh, kemudian tersenyum tipis saat melihat siapa yang memanggilnya.

Sosok itu duduk di sebelahnya, menatap dirinya dengan sorot khawatir.

"Lagi gak baik-baik aja ya?" tanya sosok itu.

Hujan tersenyum tipis.

Jika sebagian banyak orang akan bertanya "Kamu gapapa kan?" saat dia mengalami masalah.

Sosok di sebelahnya ini berbeda. Dia tidak akan memaksa Hujan untuk bersikap seolah dirinya sedang baik-baik saja.

Hujan menggeleng, "Enggak Pelangi. I'm not okay," jawabnya.

Pelangi tersenyum tipis, mengusap bahu Hujan pelan, "Tadi di bully lagi ya? Maaf ya? Aku gak bisa bantu kamu gara-gara aku ada ulangan susulan tadi," katanya merasa bersalah.

Cowok itu menggelengkan kepalanya, "Kenapa minta maaf? Kamu pernah bilang kan? Jangan minta maaf atas kesalahan yang bukan kita buat, ini bukan salah kamu, jadi kenapa minta maaf?" tanya Hujan.

Pelangi jadi menatapnya malas, "Kamu ngomong gitu, tapi kamu selalu ngelakuin itu. Kamu selalu minta maaf padahal bukan salah kamu kan?" tanyanya.

Hujan jadi terkekeh pelan, "Iya..."

"Es krim," kata Pelangi sambil memberikan sebungkus es krim rasa coklat untuk Hujan. "Aku juga punya," ucapnya lagi sambil menunjukkan sebungkus es krim miliknya.

Hujan tersenyum, mengambil es krim yang diberikan Pelangi, "Makasih ya?"

Cewek itu mengagguk, "Sama-sama, Hujan," balas Pelangi sambil tersenyum.

Untuk Hujan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang