26🌧️

42 10 84
                                    

26. 12313






- Untuk Hujan -



"Asliii ini minyak punya dendam ke gue gak sih?!"

Pagi ini, mereka berempat sedang berada di belakang taman rumah Zidan untuk menonton film bersama atas paksaan si tuan rumah yang mengancam ketiga sahabatnya.

Dengan ancaman yang tidak datang tidak akan di ajak berbicara satu minggu olehnya.

Alhasil, ketiga sahabatnya itu datang pagi-pagi ke rumahnya.

Bukan, bukan karena takut tidak diajak bicara oleh Zidan.

Tapi agar Zidan berhenti spam chat di group.

Jujur, berisik!

Sebelum menonton film, Zidan memaksa mereka untuk membuat cemilan dulu, sampai-sampai cowok itu membawa kompor milik sang bunda dari dapur ke taman belakang.

Sampai bibi yang sedang memasak sarapan di dapur dibuat bingung karena tiba-tiba Zidan membawa salah satu kompor yang ada di dapur lengkap dengan gasnya.

Raena yang berada di sebelah Zidan mendelik kaget saat cowok itu berteriak karena hampir terkena cipratan minyak.

"Minyak aja punya dendam sama lo," kata Raena.

Zidan yang sedang menggoreng kentang menoleh, kemudian tersenyum masam, "Iya Raena," katanya.

"Pagi-pagi tuh olahraga, ini malah nonton film sambil makan," ucap Pelangi sambil mengaduk kopi untuk mereka berempat, sesekali menguap ngantuk karena mereka datang kesini jam enam kurang.

"Sekte mana yang nonton film jam enam pagi," saut Raena sambil mengiris bakso untuk di bakar.

Zidan mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya, "Bawel, kayak nama ikan," ucapnya sambil mundur beberapa langkah dari kompor karena minyaknya menyiprat.

"Tu bawal oon," kata Pelangi sambil melempar sawi ke arah Zidan.

Cowok itu mendelik, "Itu sawi buat dimakan ya Ngi, asal bener," katanya sambil mengambil sawi yang di lempar Pelangi di karpet.

"Ribet lo, orang gak kotor juga," saut Raena.

"Selain minyak, ternyata kalian berdua juga punya dendam sama gue ya,"

"Siapa si yang gak punya dendam sama lo,"

"Anjir,"

Hujan terkekeh pelan melihat ketiga sahabatnya sambil merebus mie instant untuk mereka berempat.

"Eh, bunda bikin kue," kata Zidan.

"Hah?"

"Mau gak?" tanyanya.

"Gak usah Dan, ini kita ngerepotin banget asli, ini aja makanannya udah banyak banget," kata Pelangi tidak enak sambil melihat banyak makanan di atas karpet yang mereka duduki.

Zidan terkekeh, "Ngerepotin apaan si elah, kayak sama siapa aja," katanya.

"Zidannn,"

Untuk Hujan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang