08. Back to Reality
- Untuk Hujan -
"Belain Hujan? Siapa?"
Raena berpikir sebentar, "Gue gak inget serius. Tapi tuh alumni sekolah kita, kalo gak salah dia sekarang kuliah di Bandung," katanya.
"Lo gak tau namanya?"
"Tauuu, siapa si yang gak tau dia. Mantan ketua basket, ketos, gak mungkin gak ada yang tauu," katanya. "Tapi gue lupa banget asli, udah gak ketemu dua tahunan gue jadi lupa,"
Pelangi menghembuskan napasnya, "Kok bisa lupa sih,"
"Pokoknya tuh ya si Zedan takut banget sama alumni ituu, seriusan namanya siapa sihhh kok gue lupaa?!!" kesalnya sendiri.
"Udahlah entar kalo inget baru kasih tau gue,"
"Kalo gue gak inget-inget Pel?"
"Gak jadi gue beliin ketoprak,"
***
"Papah, mau ke luar kota lagi?" tanya Hujan menatap sang papah.
Sakti mengangguk, "Iya Jan. Tadi papah tiba-tiba di telpon, kenapa emangnya?" tanyanya sambil merapikan barang-barang di koper.
Hujan menggeleng, "Hujan nanya aja pah," jawabnya. "Hujan bisa bantu apa pah?"
"Gak usah Jan, ini udah kok. Lagian papah gak lama disana cuma dua minggu, jadi gak usah bawa barang banyak-banyak, ribet." jawabnya. "Oh iya, papah udah transfer uang jajan ya ke rekening kamu. Nanti coba cek,"
Hujan mengernyitkan dahinya bingung, "Kan aku baru dikasih uang jajan pah?" tanyanya.
Sakti terkekeh pelan, "Ya gapapa. Bonus kemaren kamu dapet nilai ulangan bagus," jawabnya.
"Makasih ya pah,"
"Sama-sama,"
"Lo tadi dikasih duit lagi kan sama papah?" tanya Zedan.
Hujan menoleh, kemudian menganggukkan kepalanya, "Iya. Kenapa?"
"Kenapa? Ya duit lo siniin lah, buat gue," sentaknya.
"Tapi kan uang jajan aku bulan ini udah kamu ambil setengahnya kak,"
"Lo gak tau diuntung banget sih?! Masih mending gue kasih lo setengahnya,"
"Tapi kak,"
"Gak ada ya tapi-tapian, mau gue aduin ke bunda lo hah?!"
"Kenapa Dan?" tanya Alea tiba-tiba.
Hujan mengerjap kaget saat Alea tiba-tiba ada di ruang tamu. Sedangkan Zedan sudah tersenyum senang.
"Dia gak mau kasih uang jajannya ke aku bun, padahal dia baru dikasih uang lagi sama papah sebelum papah berangkat," adu Zedan sambil menunjuk Hujan yang sudah menunduk.
Alea memicing sinis, "Kamu gak tau diri apa gimana sih Hujan?? Kemaren udah dibeliin motor bagus, mahal. Sekarang dikasih uang lagi, manja banget jadi orang," katanya.
Hujan mengangkat kepalanya menatap Alea, "Tapi tadi papah yang kasih bunda, Hujan juga gak tau," jawabnya.
Zedan meliriknya tak suka, "Bunda gue bukan bunda lo," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Hujan (On Going)
Teen FictionHujan beruntung bertemu dengan seseorang bernama Pelangi. Seperti namanya, saat Hujan terjatuh, Pelangi akan selalu datang setelahnya. "Hujan, bertahan sekali lagi ya? Nanti kalau Hujan lelah lagi, Hujan boleh istirahat. Tapi, jangan sekarang ya? Be...