Chapter 1

11 1 0
                                    

"Dimana aku? Mengapa begitu berisik?"

"Mengapa semuanya meneriakkan aku seperti itu? Apakah aku bersalah? Apakah akibat adanya diriku, mereka terganggu?"

Suara bisikan hati seseorang yang tengah terpuruk di atas lantai. Pandangannya seolah-olah kabur dan semu. Kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri.

Sebuah tangan langsung mendorong kepalanya. Terdengar suara gelak tawa di sekitarnya. Ia menahan sakit kepalanya sembari kembali menoleh.

"Huu! Payah! Jika tidak bisa mengerjakannya, lebih baik pulang saja!"

Terdengar sorak-sorai sekumpulan orang di sebuah ruangan. Terlihat beberapa gulungan kertas melesat melewati kedua mata coklat yang terhalangi kacamata minus itu.

"Hentikan! Hei! Hentikan! Jangan kau lakukan itu padanya!" teriak seorang pria berkacamata minus yang ditahan oleh beberapa orang di belakangnya.

Orang-orang semakin menjadi-jadi. Sesekali mendorong kepalanya hingga menjatuhkan kacamata minus yang gadis malang itu kenakan. Sungguh miris namun memang benar-benar terjadi.

"Aku..aku! Aku harus! Aku harus apa? Seseorang! Tolong aku!" bisik batinnya.

Ia menunduk seolah-olah menahan semua sakit dan luka di hatinya akibat perbuatan mereka semua. Ia terpuruk di atas lantai ruang kelas tersebut.

"Huh! Aku payah! Aku payah! Apakah kalian bisa diam? Kepalaku terasa penuh! Kepalaku terasa ingin meledak!" bisik batinnya.

"Hahaha! Dia pantas pergi dari sekolah ini daripada selalu membuat ulah! Tuan Adam tidak akan semarah itu jika ia tak ada disini! Kau hanya membuat Tuan kami, Tuan Baron malu akan sikap dan perilakumu yang buruk dan kampungan itu!" teriak mereka lagi.

"Sudah hentikan! Kalian saja yang tidak tahu bagaimana kondisinya! Seenaknya saja menyuruhnya untuk pergi! Bodoh!" teriak seorang gadis datang yang membelanya.

Tuan Muda ~THE END~✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang