"Penuh cinta, Baby Carolina! Alias, si bebek hitam kampus negeri Jakarta! Hahaha!" gelak tawa pria itu.
Baby bangkit dan menepuk kuat meja belajarnya. Raka terkejut dan menatapnya. Baby berjalan menuju pria itu. Dengan cepat, ia langsung merampas buku itu.
Tetapi pria itu seolah-olah memainkan dirinya. Sesekali pria itu menghindar, kemudian meledeknya.
"Bawa sini bukunya! Aku tidak menulisnya!" geram Baby.
"Kalau tidak menulisnya, lantas kenapa maju dan marah seperti itu? Hahaha!" sahut Sofia.
"Kau diam ya nenek sihir!" bentak Baby sembari menunjuk ke arah Sofia.
Semuanya terkejut. Baron menatapnya dengan sorotan mata yang tajam.
"Hahaha! Kau takkan bisa mengambilnya pendek! Silahkan! Ambil jika kau bisa, hahaha!" ledek pria itu.
Baby pun dapat meraih buku itu dan ia merobeknya. Raka terkejut dan masih dalam posisi duduk. Wajah Baby berubah menjadi merah panas bak bara api menyala.
"Hahaha! Seekor bebek hitam milik kampus suka pada sosok Raja seperti Tuan Baron? Kau bercanda? Yang benar saja! Hahaha! Mustahil jika bebek hitam berubah menjadi bebek putih! Apalagi berubah menjadi angsa! Hahaha!" ledek mereka.
Sesekali beberapa mahasiswa melemparinya dengan kertas gulung. Baby berdiri dan berusaha menahan emosinya. Tampak jelas napasnya yang menggebu-gebu.
"Maafkan aku Baby! Aku!" bisik batin Raka yang sedari tadi menunduk.
"Apalagi si peternak bebek hitam ini! Hahaha! Sama-sama culun dan cupu! Kampungan, udik, payah! Jelek dan tidak berkelas! Masih saja berharap bersekolah disini dan berbaur dengan kami yang derajatnya tinggi daripada mereka berdua! Hahaha!" ledek mereka.
Beberapa mahasiswa mendekati Raka dan menggosokkan tangannya di kepala Raka. Raka hanya bisa diam sekarang. Tanpa disadari, Daron masuk kedalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda ~THE END~✔️
Romance"Ehem, ehem! Dear Diary, hari ini aku begitu lelah! Entah apa yang aku rasakan saat menatap sosok pria impianku, Baron Cohen! Seorang pria bintang kelas yang digemari anak-anak kampus!" ucap seseorang yang membacakan suatu buku di depan semuanya. B...