Daron tersenyum sembari melanjutkan cerita tentang kehidupannya. Baby terdiam menatapnya. Baby tak berpaling di buatnya.
"Oh begitu! Jadi, dimana sekarang Ibumu, Daron? Apakah sama seperti Ibunya Baron?" tanya Baby.
"Ya, Ibuku sudah tiada! Saat aku berusia 7 tahun!" kata Daron.
Baby kaget dan terpaku. Bibirnya ternganga sedikit. Daron menundukkan kepalanya sejenak. Lalu ia kembali menatap Baby dengan senyuman penuh ketegaran.
"Ma, maafkan aku! Aku tak tahu jika pertanyaan bodohku itu membuatmu sedih! Maafkan aku ya!" Baby merasa tak enak hati.
"Hm, sudahlah! Aku tak apa kok! Hihi! Oh ya, setelah ini kau bisa pakai pakaian yang sudah kusiapkan di kamarku! Ya sudah! Aku mau menyiapkan minuman dulu ya! Aku haus!" kata Daron beranjak pergi.
"Daron!" jeritnya.
Daron menoleh dan tersenyum. Baby terdiam menatapnya.
"Terimakasih!" bisik pelan Baby.
"Sama-sama!" sahut Daron.
Akhirnya ia pergi meninggalkan Baby seorang diri. Baby merasa kasihan padanya. Ia menunduk dan terdiam sejenak. Akhirnya ia menyelesaikan mandinya.
Daron pun menghampiri dirinya lagi. Perlahan, Baby berjalan bersama Daron menuju kamar. Lalu Daron pergi dari kamarnya dan menunggu Baby di luar.
"Daron!" jerit Baby.
"Hm, baguslah! Kau sudah siap rupanya! Sekarang aku ingin kau beristirahat sejenak ya! Sekarang masih pukul 08:00 pagi! Apakah kau lapar? Kau mau sarapan apa?" kata Daron perhatian.
"Aa..aku tak apa! Aku tak lapar! Aku!" seketika Baby terhenti tuk bicara karena mendengar suara perutnya sendiri.
Daron menatapnya dengan senyuman manis. Baby tampak malu. Ia tersenyum aneh menatap Daron.
"Sudahlah! Kau harus makan! Sekarang kau duduk di atas tempat tidurku! Aku akan memesankan kau makanan! Apa yang kau mau untuk sarapan pagi ini?" kata Daron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda ~THE END~✔️
Romance"Ehem, ehem! Dear Diary, hari ini aku begitu lelah! Entah apa yang aku rasakan saat menatap sosok pria impianku, Baron Cohen! Seorang pria bintang kelas yang digemari anak-anak kampus!" ucap seseorang yang membacakan suatu buku di depan semuanya. B...