Di sisi lain, Yerin masih sibuk melihat-lihat ruangan lain dari toko antik itu. Beberapa kali ia mengungkapkan kekagumannya melihat benda-benda yang menurutnya menarik. Mulai dari kotak musik, bola sihir, dan berbagai tongkat sihir yang berada di sana.
Sekarang ini, gadis itu tengah berada di deretan buku kuno yang berjejer rapi di dalam sebuah rak besar. Yerin tampak terheran-heran melihat jejeran buku-buku di sana.
"Lengkap sekali toko ini. Bahkan, buku pun juga ada! Seperti perpustakaan saja," gumam Yerin.
Tangan putihnya mulai menyentuh jejeran buku di sana. Matanya juga sesekali memincing melihat tulisan-tulisan yang terkadang sulit ia terjemahkan.
"Sulit sekali membacanya, aku tidak mengerti!" seru gadis itu.
Yerin menghembuskan nafas, "Lebih baik cari barang yang lain saja."
Yerin membutuskan untuk menghampiri rak lain. Lagipula dirinya juga sudah bosan setiap hari harus berkutat dengan buku. Oleh, karena itu ia memutuskan untuk menghampiri rak berisi barang-barang lain saja. Saat ia tengah melihat-lihat beberapa pajangan di salah satu rak, tiba-tiba saja....
Buk!
Yerin menoleh mendengar suara itu. Alisnya mengerut begitu melihat sebuah buku yang kini sudah tergeletak di atas lantai. Yerin segera menghampiri buku tersebut kemudian mengambilnya.
"Aneh sekali, kenapa buku ini bisa jatuh?" Monolognya.
Yerin memutuskan untuk melihat isi buku tersebut. Dari sampulnya saja sudah aneh. Sampul buku itu berwarna hitam dan tidak ada satupun tulisan di sana.
"Buku yang aneh," ucapnya.
Yerin membuka halaman buku itu dan hanya mendapati lembaran berwarna hitam pekat tanpa tulisan di sana. Ia membuka lembaran selanjutnya dan hasilnya sama saja dengan lembaran pertama.
"Untuk apa buku ini dijual jika isinya hanya kertas kosong?" Herannya.
"Yerin."
Panggil seseorang yang membuat Yerin menoleh ke arah suara itu.
"Eh, kak Luna," sahutnya.
"Sudah menemukan barang yang menarik?" Tanya Luna.
"Semua barang disini menarik, aku bingung mau pilih yang mana," ucap Yerin.
Luna hanya tersenyum mendengar ucapan Yerin.
"Tapi kak, buku ini menurutku sangat aneh." Yerin menyodorkan buku yang ia temukan tadi kepada Luna.
"Oh, buku ini, aku pun juga bingung. Waktu itu ada seorang wanita tua yang membawanya ke toko ini," terang Luna.
"Wanita itu menjualnya?" Tanya Yerin.
"Tidak, dia meninggalkan buku ini begitu saja. Saat aku ingin mengembalikannya, wanita itu sudah tidak ada," ucap Luna.
Luna menatap lekat buku yang dipegang Yerin, "Aku dan ibu ingin membuang buku itu, karena sepertinya tidak akan ada yang tertarik untuk membelinya. Tapi, anehnya buku itu tetap saja berada di rak ini. Seperti sulit untuk dimusnahkan," lanjut Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐥𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜𝐢𝐚𝐧𝐬
FantasyDILARANG KERAS MENJIPLAK ATAU MENG-COPY SETIAP PART DI DALAM CERITA INI ATAU MENJADIKAN CERITA INI SEBAGAI IDE CERITA LAIN TANPA IZIN! Bangkitnya Raja Kegelapan setelah pertempuran penyihir beberapa tahun yang lalu, kembali membuat semua penyihir di...