Pertukaran Rahasia

478 93 18
                                    

  Yerin masih syok setelah mengetahui fakta tentang keluarganya dari Jonghoon. Sementara Jonghoon, tatapannya kini berubah. Laki-laki itu awalnya tersenyum namun sekarang justru menjadi sendu.

"Apa sebelumnya memang tidak ada yang memberi tahumu soal ini?" Tanya laki-laki paruh baya itu.

  Yerin menggeleng, dan sekali lagi gadis itu menundukkan wajahnya, "Kenapa aku baru tahu semuanya sekarang...."

Tes

  Setitik air mata jatuh dari kelopak mata indah gadis itu. Ibunya anggota 12 Penyihir Bintang, dan ayahnya seorang ksatria. Kenapa mereka begitu jahat telah mengubur fakta ini darinya? Apa ia benar-benar tidak boleh tahu? Tapi, ia juga adalah putri kandung mereka.

  Jonghoon menepuk pundak Yerin pelan, "Jangan sedih, pasti ada alasan kenapa kamu tidak boleh tahu soal ini."

"Atau... mungkin mereka sedang mencari waktu yang tepat untuk memberi tahumu," lanjut Jonghoon.

"Lalu dimana ayahku sekarang?" Tanya Yerin.

  Jonghoon menggeleng, "Maaf nak, tidak ada yang tahu keberadaannya sampai saat ini."

"Tapi beberapa sejarah mengatakan sang ksatria juga ikut tewas dalam pertempuran," ucap Yerin.

"Itu hanya rumor. Kenyataannya adalah sampai saat ini keberadaan sang ksatria masih belum ditemukan. Bahkan, jika ada yang bilang ia sudah tiada, sampai sekarang pun tidak ada yang bisa menemukan jasadnya," jelas Jonghoon.

  Yerin terdiam sambil menatap foto ayahnya yang baru saja ia pungut kembali dari lantai.

"Jadi... setelah mendengar fakta ini, bagaimana menurutmu?" Tanya Jonghoon.

"Aku tidak tahu apakah aku harus marah atau justru bahagia. Mendengar bahwa ayahku adalah seorang ksatria, itu membuatku bangga padanya. Tetapi, mengetahui fakta bahwa selama ini keberadaannya masih belum ditemukan itu membuatku marah sekaligus sedih," ucap gadis itu.

"Aku turut berduka atas kematian ibumu. Bagaimanapun, Kristal sudah seperti adik bagiku," ucap Jonghoon dengan raut wajah sedih.

  Yerin mengangguk, "Boleh aku menyimpan ini?" Tanyanya sembari menunjuk foto ayahnya pada Jonghoon.

  Jonghoon mengangguk, "Ambil saja, tapi kau harus janji untuk menjaganya baik-baik. Hanya itu kenangan darinya yang tersisa untukku."

"Terima kasih, aku berjanji."

  Yerin pun keluar dari ruangan Jonghoon, dilihatnya beberapa pengawal yang berjaga di depan pintu langsung membungkuk hormat padanya. Yerin hanya tersenyum menanggapi itu, setelahnya ia pun benar-benar pergi menjauhi ruangan tersebut.

  Tanpa disangka ternyata terdapat sesosok kelelawar yang bergantung di dekat ventilasi ruangan Jonghoon. Makhluk itu sedari tadi menguping pembicaraan dan saat Yerin keluar, makhluk itu membukanya kemudian tersenyum miring.

"Rupanya keturunan ksatria juga berada disini."

🔮

  Yerin berjalan menyusuri lorong koridor sebuah bangunan megah yang menjadi tempat singgah sementara bersama teman-temannya. Sepanjang lorong, mata indahnya dapat melihat cahaya kuning keemasan dari obor-obor yang tergantung di setiap kiri kanan dinding, bersama beberapa lukisan, serta barang-barang kuno lainnya.

  Gadis itu tiba-tiba saja menghentikan langkahnya begitu mendengar suara seseorang, samar-samar dari lantai bawah. Dirinya pun berjalan ke arah salah satu jendela untuk memastikan suara apakah itu sebenarnya.

𝐄𝐥𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜𝐢𝐚𝐧𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang