Author POV
Diana berjalan begitu cepat hingga Zayn sedikit kesulitan mengikutinya. Mobilnya sudah tertinggal di parkiran mall dan mereka sudah berjalan jauh meninggalkan mall itu.
Zayn menatap punggung Diana yang berjalan di depannya. Tangannya akhirnya menarik tangan Diana agar menyuruhnya berhenti. Mereka berhenti di jalan yang cukup sepi sehingga Zayn yakin tempat ini setidaknya aman dari paparazzi.
Diana otomatis berbalik ketika Zayn menarik tangannya. Zayn melihat mata Diana yag memerah. Wajahnya pucat.
"Diana." Zayn menyebut namanya. Mata Diana yang memerah berkaca kaca.
"Kenapa matamu--"
Dengan gerakan tiba tiba Diana mendekapnya. Tubuh mereka tak mempunyai jarak sedikitpun. Zayn sedikit kaget dengan gerakan tiba tiba Diana sehingga dirinya belum membalas pelukan gadis itu.
"Semua itu salahku, Zayn." Suara Diana terdengar kurang jelas karena wajahnya yang berada di lekukan leher Zayn.
Zayn mendengar gadis itu terisak. Entah kenapa tapi dadanya sedikit terasa perih ketika mendengarnya terisak.
Zayn balas memeluk Diana dengan erat. Satu tangannya beralih mengelus rambut Diana berusaha membuat gadis itu tenang.
Mulutnya belum membalas perkataan Diana sejak Diana memeluknya. Dengan susah payah Zayn menelan ludah. Sedikit berdeham agar suaranya tak terdengar parau.
"Diana..." Zayn memanggilnya. Diana tak menjawab.
"Diana?" Zayn memanggilnya lagi.
Hening.
Zayn merasa geli karena Diana bernafas di lehernya. Lehernya sedikit basah akibat air mata Diana.
"Di--"
"Zayn." Diana menyelanya. "Semua itu salahku." Diana kembali terisak.
"Ssshhh..." Zayn memeluknya makin erat. "Bukan salahmu."
"Kalau aku tak disini, aku takkan mengganggu hidup kalian."
"Kalian siapa?" Zayn bertanya dengan lembut. "Maksudmu aku ? Atau siapa ? The boys?" Tanya Zayn.
"Itu semua hanya fikiranmu, Di." Ucap Zayn lagi.
"Harry..." Detik itu juga Zayn merasa hatiny makin perih saat Diana menyebut nama Harry. Entah kenapa.
"Hm?"
"Kendall bilang, aku mengganggu hubungan mereka." Diana terisak lagi.
"Kau tau bukan, bahwa ucapan Kendall semuanya adalah bull--"
"Bullshit?!" Potongnya. Diana melepaskan pelukannya secara tiba tiba. "Apa kau ingin mengatakan bahwa semua kata kata Kendall adalah bullshit?!"
Zayn diam.
"Kau tau? Aku yang bullshit! Aku yang bullshit, Zayn! Kalau aku tidak disini semuanya takkan begini Zayn! Mereka semua membenciku! Mereka semua membenciku! Harusnya aku tak disini!"
"Diana stop!" Zayn berusaha melepaskan tangan Diana yang menjambak rambutnya sendiri.
Zayn tau, gadis itu hanya sedang mengeluarkan semuanya. Mengeluarkan apa yang dia pendam selama ini. Ia merasa beruntung karena bisa ada di samping gadis itu di saat saat gadis itu pasti sedang membutuhkan seseorang saat ini.
"Stop, Diana." Suara Zayn melembut. Perlahan tangan Diana mulai turun dari kepalanya. Zayn menggenggam kedua tangan gadis itu dan mengecupnya berkali kali.
"Dont hurt yourself." Bisik Zayn. Ia memeluk Diana lagi. Gadis itu masih saja menangis.
"That was my fault, Zayn..." Suara Diana terdengar melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana ( H.S )
Fanfiction"One day, i'll be strong enough to let you go."-Harry Styles