Author POV
"This is all wrong, Harry..." Lirih Diana lalu membuang pandangannya.
Harry tak bisa menjawab ucapan Diana. Ia masih terdiam melihat gadis di depannya mengeluarkan air mata. Tubuhnya terasa kaku saat melihat Diana menangis.
"What should i do?" Suara Harry terdengar parau.
"You do not need to do anything," Sebutir air mata jatuh lagi ke pipinya. "This all my fault." Suaranya terdengar makin lama makin menghilang.
"Why do you cry, Diana?"
"Why do you care, Harry?"
Diana menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia mencoba sekuat mungkin untuk berhenti menangis tapi hasilnya nihil. Berulang kali dia berdebat dengan bantinnya sendiri. Dia merasa menjadi gadis terbodoh dan terhina sedunia.
Kenapa dia bisa jatuh pada laki laki di sampingnya ini?
"I tried away from you , but it's difficult . you were always there whenever it . why, Harry?" Diana bicara dengan kedua tangannya yang masih menutupi wajahnya.
Harry merasa sesak sekaligus senang karena Diana mengucapkan itu. Tapi sebagai laki laki yang baik ia juga tak ingin mengecewakan orang yang mencintainya lebih dulu.
Mungkin, jika Kendall tak ada, atau setidaknya Harry masih sendiri, mungkin ia akan memilih Diana. Gadis itu membuatnya merasakan suatu hal yang aneh. Gadis itu membangunkan kupu kupu yang sudah terlalu lama tidur di perutnya.
Bahkan, selama ia bersama Kendall ia tak pernah merasakan itu.
Atau selama ini ia dan Kendall hanya emosi semata? Tak ada cinta di dalamnya? Ia masih tak tau.
Pelan pelan Harry menyingkirkan kedua tangan yang menutupi wajah gadis itu. Ia kembali teringat pertama kali mengajak Diana bermain Ice Skating, ia juga melakukan hal yang sama.
"Look, im sorry, okay? I didnt mean it." Harry tersenyum tipis.
Diana mengelap pipinya yang basah dengan sapuan tangannya. Wajahnya menghadap ke arah lain bertolak dengan wajah Harry yang menatapnya.
"Kau bisa tidur, sekarang. Aku bisa sendiri," kata Diana dengan suara yang parau masih tak menatap Harry. "Kembalilah ke kamarmu."
"Tidak, aku tetap disini. Aku akan menjagamu sampai pagi." Jawab Harry keras kepala.
"Tidak, Harry...kumohon, pergilah." Bujuk Diana setengah sebal dengan sikap Harry yang seakan akan peduli padanya.
"Tidak akan, Queen..." Harry mengacak rambut Diana membuat gadis itu menoleh.
"Harryyy..."
"Dianaaa..."
Diana tertawa kecil. "Kau menyebalkan." Katanya sambil menghapus air matanya. Harry ikut tertawa kecil.
"Baiklah, sudah selesai sesi menangisnya. Sekarang kau tidur." Harry menaikkan selimut yang di pakai Diana sampai ke lehernya.
"Guess it's true, I'm not good at a one-night stand
But I still need love 'cause I'm just a man
These nights never seem to go to plan
I don't want you to leave, will you hold my hand?Oh, won't you stay with me?
'Cause you're all I need
This ain't love, it's clear to see
But darling, stay with me
Why am I so emotional?
No, it's not a good look, gain some self-control
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana ( H.S )
Fanfiction"One day, i'll be strong enough to let you go."-Harry Styles