Author POV
Prang!
Lagi, suara itu terdengar dari ruang tengah rumah Harry. Niall dengan kesal melempar kunci mobilnya sembarang ke sofa dan menemukan Harry tengah membanting guci lainnya. Ruang tengah bukan lagi terlihat seperti ruang tengah melainkan lebih terlihat seperti kapal pecah. "Stop it, Styles!" Erangnya seraya berjalan ke arah Harry dan menarik lengan kausnya dengan kasar.
"I said stop!"
"Stop what, Niall? Jika aku berhenti memecahkan barang barang ini apakah Diana juga akan berhenti menghindariku?!" Teriaknya.
"Bukan begini caranya, Harry..."
Harry menjalankan jari jarinya ke rambut dan menyisirnya ke belakang. Wajahnya memerah dan berkeringat, terlalu kelihatan kacau. "Diana marah, Niall. Kami putus..."
"Iya, aku mengerti. Tapi bukan dengan cara seperti ini kau akan menyelesaikannya. Kita bicarakan baik baik."
"Kita bicarakan? Dengan hanya membicarakannya apa kau kira Diana akan kembali lagi padaku?! Tidak kan Niall? Kau bilang ia akan mengerti tapi..."
"Tapi kau belum menjelaskannya pada Diana, bukan? Salah siapa jika begini?"
Harry menghela nafas ketika Niall menuntunnya untuk duduk di sofa. "Karena ia tak memberiku kesempatan untuk bicara..."
"Banyak kesempatan yang dapat kau gunakan bahkan sebelum Diana tau semua ini, kau terlalu takut untuk mengatakan semuanya dari awal pada Diana dan inilah akibatnya."
Harry menunduk lesu. "What should I do now?" Lirihnya.
Niall sama sama diam di samping Harry. Ia ikut memikirkan bagaimana caranya untuk bicara pada Diana. Sudah lewat tiga hari dari malam di mana Diana mengatakan mereka selesai dan Harry masih juga belum mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. "Untuk apa kau kesini?" Tanya Harry setelah lama terdiam.
"Oh-ya, hampir aku lupa." Niall membenarkan duduknya menjadi menghadap Harry. "Aku dengar Diana akan pindah ke apartment minggu ini."
What the...
"Serius? Tapi--bagaimana bisa, Niall?!" Emosinya naik lagi.
"Kurasa ini adalah puncaknya ia berusaha menghindarimu. Aku juga baru tau dari Louis dan ia bertanya padaku apa yang terjadi. Aku hanya berpura pura bingung sama seperti mereka."
Harry diam. Lagi lagi mengutuk dirinya yang di timpa seribu kesialan dalam hari yang sama. "Apa kau fikir sebaiknya aku kesana dan memberitahu Liam apa yang sebenarnya terjadi? Atau mungkin aku bisa membatalkan kontrak dengan Kate--"
"Are you crazy or what?! Harry, itu sama saja menceburkan dirimu ke dalam kolam penuh buaya yang belum makan berbulan bulan!" Ujar Niall dengan sebal. "Jika Liam tau apa alasan Diana menangis terus menerus di dalam kamar setiap malam kau bisa langsung ia masukan ke dalam oven!"
"Tunggu...mundur sedikit, kau bilang Diana apa? Ia terus menerus menangis di dalam kamar?"
"Ya, dan ia tidak keluar kamar jika tidak Liam yang memaksanya untuk makan dan minum obat."
Satu lagi masalah baru yang muncul dan menggerogoti kepalanya hingga habis. Bisakah semua ini berhenti?!
Ia mengambil nafas dalam dalam dan memenuhi paru parunya dengan udara. Pengap sekali rasanya mendengar Niall membawa kabar tidak menyenangkan tentang Diana. "Untuk sementara ini, kau hanya perlu tinggal di sini dan memikirkan masalah ini dengan kepala dingin. Jangan temui Diana dulu. Ia butuh waktu untuk berfikir jernih juga, Hazz."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana ( H.S )
Fanfiction"One day, i'll be strong enough to let you go."-Harry Styles