I'm Sorry

283 23 7
                                    

Diana POV

"Ugh!" Aku masih menggeram kesal di depan cermin kamarku. Karena menangis semalaman mataku menjadi bengkak. Aku sudah mencoba menutupinya dengan make up, tapi sama sekali tak membantu.

Mau tak mau aku harus keluar karena sekarang sudah waktunya sarapan. Kasihan Niall sedari tadi bulak balik untuk memanggilku. Aku kembali merapihkan rambutku. Dan menhela nafas panjang. Kumohon Tuhan, jangan buat aku kelihatan gugup di depan Harry.

"Selamat pagi." Sapa Liam padaku.

"Pagi." Jawabku singkat sambil tersenyum kecil.

"Selamat pagi, Diana!" Sapa Louis dan Niall ceria.

"Selamat pagi kalian." Balasku tersenyum.

Mereka tau apa yang terjadi semalam. Tapi mereka hanya tak ingin mengungkitnya. Aku tau ini semua kerjaan Liam. Ia pasti yang menyuruh mereka untuk bersikap biasa saja seakan tak terjadi keributan atau apapun semalam.

Aku mengambil sepotong roti lalu mengoleskan selai coklat diatasnya. Niall menuangkanku susu putih hangat kegelasku, baik sekali ia.

"Selamat pagi." Sapa Harry dengan suara berat sebangun tidur.

Mereka semua menjawab sapaan Harry kecuali aku. Aku hanya takut ia masih marah padaku. Semalam itu aku yang salah, harusnya aku mengwtuk pintu dulu sebelum masuk kekamar Harry. Mereka bertengkar karena kebodohanku, bukan?

Harry seperti biasa mengambil tempat diduk di sebelahku. Ia memakan rotinya dengan santai. Tapi kentara sekali jika ia merasa tak nyaman berada di sebelahku. Ya, aku yang salah.

Kami saling curi pandang. Ini awkward, sungguh. Di tengah the boys yang sedang bercanda, kami malah merasa canggung begini. Aku benci keadaan seperti ini.

Zayn yang duduk tepat di depanku mulai memperhatikan kami. Ia memandangku dengan tatapan aneh, sekilas, lalu melanjutkan sarapan ya lagi.

"Haaah kenyangnya. Hei aku duluan ya." Kata Niall. Ia melenggang pergi di ikuti Louis.

"Aku juga." Kata Liam. Ia mengacak rambutku sebelum pergi kembali ke kamarnya.

"Um, aku juga." Zayn ikut ikutan.

Kini hanya ada kami di ruang makan. Aku dan Harry. Tak ada yang bicara diantara kami. Tak ada yang memulai. Makananku sudah habis daritadi, begitupun Harry. Kami menatap pada piring kosong dibawah kami. Sama sama menunduk entah karena apa.

Aku mengangkat kepalaku, begitupun Harry.

Kami menoleh, melihat ke mata satu sama lain.

Menatap agak lama sampai ia berdehem, membuatku tersadar.

Kami menunduk lagi.

Menghela nafas. Bersama.

Menoleh sedikit, bersamaan.

Menunduk lagi.

Sama sama menghela nafas lagi.

Kali ini aku-dan Harry mengagkat kepala kami lalu menoleh, menatap satu sama lain.

"Im sorry" ucap kami bersamaan.

Aku menunduk.

"Aku--" bersamaan lagi.

"Kau duluan." Bersamaan lagi.

"Aku duluan." Bersamaan lagi.

"Okay." Bersamaan lagi.

Aku mengangkat kepalaku. Berusaha menatap matanya. Aku takut.

"Im sorry." Kata kami bersamaan lagi.

Diana ( H.S )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang