Who Is She?

272 18 12
                                    

Tok tok tok

Ketukan di pintu kamarku membangunkanku. Aku mengerjapkan mataku.
Seseorang memutar kenop pintu kamarku dan masuk sambil membawakan senampan...makanan?

"Zayn? Hei...ada apa?" Aku mengubah posisiku dari berbaring menjadi duduk di atas bed.

"Maaf aku mengganggu tidurmu." Zayn meletakan nampan tadi di nightstand. "Aku membuatkan makan malam untukmu." Zayn memunjuk nampan tadi.

"Hm? Untukku?" Tanyaku ragu. Aku melihat jam dinding yang saat ini menunjukan pukul setengah 8 malam. Oh iya, aku kan tidur dari tadi siang. Ya, dengab Harry di sampingku. Kemana Harry?

"Tadinya aku menunggumu di bawah dengan Niall. Tapi kau belum bangun juga, jadi kubawakan saja." Jelas Zayn.

"Ya ampun, Zayn. Terimakasih. Tapi lain kali tak usah repot repot. Aku jadi merasa tidak enak." Kataku.

"Tidak apa apa. Sekarang kau makan ya." Kata Zayn lalu mengambilkan semangkuk sup ayam yang aromanya sangat sedap.

"Terimakasih. Kau sudah makan?" Tanyaku. Zayn mengangguk.

Aku mulai menyuap sup tadi dengan perlahan dengan Zayn yang masih duduk di pinggir bed ku. "Yang lain di mana Zayn?" Tanyaku.

"Liam sedang pergi dengan Sophia, Louis dengan El, Harry... Aku tak tau ia kemana." Jawab Zayn. Aku hanya menggumamkan kata 'oh' lalu kembali memakan sup.

"Enak tidak?" Tanya Zayn. Aku mengangguk mantap. Zayn tersenyum tipis.

"Siapa yang membuatnya?" Tanyaku.

"Um, Niall dan aku." Kata Zayn.

"Wah! Kalian hebat!" Kataku senang.

Aku menghabiskan makan malamku sambil mengobrol dan tertawa bersama Zayn. Dan harus kuakui masakan mereka memang enak. Zayn membantuku meminum obat lalu membawa kembali nampan tadi. Padahal aku sudah melarangnya tapi ia tetap menaksa. Karna bosan di kamar sejak tadi pagi akhirnya setelah mandi aku menghabiskab waktu di bawah bersama Zayn dan Niall. Kami menonton televisi sambil memakan ice cream yang Zayn beli bersama. Hingga pukul setengah 10 akhirnya Liam dan Louis datang bersama sementara Harry menyusul beberapa belas menit kemudian.

Harry datang bersama seorang gadis cantik yang sepertinya wajahnya kukenal. Tapi siapa gadis itu? Aku seperti pernah melihatnya. Dimana ya?

"Heiii all!" Sapa gadis itu ceria.

"Hei, bukannya kalian berdua pergi?" Tanya Harry pada Liam dan Louis lalu menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Ya. Kami baru saja sampai beberapa menit lalu." Jawab Liam. Louis hanya memasang wajah jengkel pada Harry. Ada apa?

"Oh" gumam gadis itu tak peduli.

Liam dan Louis kembali kekamar mereka sementara hanya ada aku, Zayn, Niall, harry dan gadis tadi di ruangan ini.

Aku mencoba memfokuskan pandanganku ke layar televisi sama seperti Zayn dan Niall tapi rasanya perasaanku tak tenang entah karena apa.

Harry sepertinya sedang bermesraan dengan gadis tadi. Dan kau tau? Aku benci melihatnya. Yaaa memang tak seharusnya aku merasa seperti itu. Tapi rasanya aku ingin sekali marah pada Harry. Padahal tak ada alasan yang jelas kan jika aku marah padanya?

"Baby, aku harus pulang sekarang karena besok pagi aku ada jadwal pemotretan." Suara gadis itu di buat buat manja pada Harry.

"Hm baiklah aku akan mengantarmu pulang. Zayn, Ni, aku antar Kendall pulang ya." Pamit Harry pada Zayn dan Niall. Denganku tidak, Harr? :(

Diana ( H.S )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang