Author POV
Pukul 4 sore. Harry melangkahkan kakinya sedikit lebih lebar agar bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuannya. Siang tadi Harry sengaja mengirim pesan pada Kendall untuk menanyakan keberadaan gadis itu. Ternyata gadis itu sedang melakukan pemotretan di salah satu tempat dan Harry berinisiatif menjemputnya sore ini. Tapi jika ia telat lima menit saja Kendall pasti akan mencak mencak. Dan Harry fikir, bukan waktunya untuk mendengarkan omelan Kendall saat ini. Bukan sekarang.
"Baby!" Kendall menjerit senang saat Harry berada 4 meter didepannya. Dia langsung datang memeluk Harry dan memberikan kecupan singkat di pipi. "Aku merindukanmu." Kata Kendall manja.
Harry membalas pelukan itu seadanya. "Aku juga, Ken." Jawabnya. Kendall merubah air mukanya, melihat Harry dengan pandangan bingung karena sikapnya yang tak biasa. Tak biasanya Harry memanggil namanya.
"Kau baik baik saja, babe?" Tanya Kendall.
Harry mengusap tengkuknya. "Ya." Jawabnya singkat tanpa memandang Kendall. "Kalau begitu kita bisa pergi sekarang?" Tanya Harry datar.
"Tentu. Urusanku sudah selesai disini. Kau tunggu di sini sebentar ya, aku akan mengambil tas ku di dalam." Kata Kendall sambil berlalu memasuki sebuah ruangan meninggalkan Harry sendirian.
Ia menyapukan pandangan ke sekeliling dan berhenti, menjatuhkan pandangannya pada laki laki yang kini berjalan ke arahnya. Laki laki itu datang padanya sambil tersenyum tolol, mengejek lebih tepatnya.
"Hai bung." Sapa laki laki itu ketika mereka benar benar berhadapan. Harry membuang muka, merasa muak melihat wajah laki laki di depannya.
"Kurasa aku tidak mengenalmu." Ucap Harry datar.
Laki laki itu tertawa meremehkan. "Oh ya, aku lupa bahwa kau seorang superstar. Anggota boyband yang namanya sering di teriaki gadis remaja itu, eh? Kalau begitu salam kenal, aku Ansel. Ansel Stark." Katanya sambil mengulurkan tangan.
Harry mematung di tempatnya. Tak memberikan sedikit pun senyum, enggan menatap laki laki di depannya. Tangannya mengepal menahan amarah.
"Okay." Ansel menarik kembali tangannya lalu memasukan keduanya ke saku jaket. Menghela nafas sambil terus memandang Harry dengan remeh. "Jadi, kau kesini untuk menemui Kendall?"
Harry berdecak kesal. "Kau sudah tau, untuk apa kau bertanya? Yang jelas aku kesini untuk menemui kekasihku. Bukan selingkuhannya." Jawab Harry enteng. Seketika wajah Ansel menegang.
"Well, aku tidak mengerti." Ucap Ansel lagi.
Harry tertawa meremehkan. "Oh? Jangan fikir aku lupa dengan wajah cabulmu itu."
"Harry," Ansel menelan ludah. Senyumnya berubah licik saat ini. "Aku perlu mengatakan sesuatu padamu bahwa sesungguhnya--"
"Sayang," Kendall berlari kecil ke arah mereka. Wajahnya sedikit panik tapi terhias senyuman kecil yang aneh. "Oh, h-hai Ansel." Sapa Kendall gugup.
"Ya sayang." Ansel berkata pelan. Nyaris tak terdengar.
"Kalau begitu kami harus segera pergi. Bye, An!" Kendall menarik tangan Harry menjauh dengan cepat. Mereka memasuki mobil Harry dan berlalu ke jalanan.
"Jadi, kita akan kemana?!" Kendall bertanya antusias.
"Ke rumahmu." Harry menjawab seadanya.
"Wow, itu hebat. Kita bisa makan malam bersama. Aku bisa memesan pizza dan kita akan mengadakan movie night, aku akan--"
"Aku hanya akan mengantarmu. Bukankah tadi siang aku sudah mengatakannya?"
Kendall cemberut."tapi kufikir--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana ( H.S )
Fanfiction"One day, i'll be strong enough to let you go."-Harry Styles