London

406 32 5
                                    

Diana POV

aku sudah sampai di london dari beberapa menit lalu. saat ini aku dan Liam sedang berada di dalam Sturbucks untuk menunggu the boys yang menurut Liam akan sampai beberapa menit lagi. mereka memang sengaja akan menjemput kami di bandara.

setelah beberapa menit yang membosankan kulewati dengan menyesap coklat panasku, akhirnya mereka sampai dan langsung ber-high five ria dengan Liam.

"nah, kenalkan ini dia adikku" Liam merangkul bahuku

"wow! cantik sekali, dia juga sangat mirip denganmu, Li. btw perkenalkan aku Louis Tomlinson" salah satu dari mereka mengulurkan tangannya kearahku.

"aku Diana Payne. nice to see you, Louis" aku membalas ulurannya sambil tersenyum.

"aku Niall Horan. senang bertemu denganmu, love" lelaki dengan iris biru dan rambut pirangnya tersenyum manis padaku.

"hai, aku Diana. aku juga, Niall"

Niall beralih kesamping dan mengobrol bersama Liam dan Louis.

kini laki laki berwajah ketimuran dengan manik mata berwarna hazel berdiri didepanku sambil menyunggingkan half smile nya kearahku "aku Zayn. Zayn Malik" katanya setengah terpaksa.

ia dingin sekali. tapi aku sangat menyukai matanya. iris mataku juga coklat, tapi tak sejernih Zack.

Zack juga ikut bergabunh dengan Liam, Louis dan Niall. tapi pandanganku jatuh pada laki laki yang sedang sibuk dengan ponselnya sedari tadi. ia memakai beani hitam dan kacamata hitam. rambut ikalnya menyembul dari balik beani yang ia kenakan. ia tersadar setelah ku pandangi cukup lama dan berdiri didepanku. ia membuka kacamatanya dan tersenyum lebar.

yaTuhan dimplesnya sungguh mengagumkan!

"hai aku Harry Styles. kau adik Liam itu kan?" tanyanya masih dengan senyumnya tadi. oh...

aku mengangguk dan memberikan senyum terbaikku pada Harry. entah mengapa aku ingin memberikannya.

"ya, aku Diana" suaraku terdengar gugup. ada apa denganku?

"kau cantik. aku suka matamu" ya Tuhan...

"terimakasi, Harry" aku tersenyum malu

"sooo, kalian pasti lelah. jadi bagaimana kalau kita pulang sekarang?" tanya Louis

"baiklah ayo" ajak Liam

"tapi kan aku belum memesan apa apa, boo bear" rengek Niall. lucu sekali ia.

"sudahlah nanti ku buatkan milkshake coklat dan dua porsi chicken cordon bleu" kata Louis malas.

"benarkah? yeay!" teriak Niall senang. sedangkan Louis hanya memutar bola matanya

"sekarang bantu Liam dan Diana nembawa barang barang mereka" Louis berkata lagi. Niall, Zack, dan Harry malah berebut mengambil koper yang kupegang sementara Louis berdecak sebal

"hei kalian sama sekali tak membantu. koper diana kan hanya dua. sementara Liam membawa banyak." komentar Louis

"sudahlah biar aku saja yang membantu Diana. kalian berdua bantu Louis dan Liam saja" ujar Harry pada Niall dan Zack.

"ya kalau kau sih aku tak heran, Hazz. kau selalu seperti itu jika dengan wanita." cibir Zack pada Harry.

"sudahlah, Zayn kerjakan saja. Diana, jangan mau jika Harry menggodamu" Niall bicara padaku.

Harry hanya teryawa kecil. sedanhkan yang lain berjalan duluan didepan kami.

aku melihat banyak gerombolan orang didepan sturbucks. oh ya Tuhan apakah mereka Directioners? jujur saja aku takut karena dulu aku pernah di jambak oleh salah satu dari mereka yang mengaku sebagai Directioner. aku juga tidak tau alasan mereka menjambakku. dan aku trauma sampai sekarang.

Diana ( H.S )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang