4. I miss you, Dad, Mom
•
•
•
Darrel mendudukkan Raga ke sofa. Pria yang menjabat sebagai perawat dan pembimbing Raga itu menghela nafasnya. Cukup mengkhawatirkan juga jika Raga terus-menerus di rumah sendirian. Sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja kepada Raga.
"Sebentar ya, Ga. Abang mau telfon kakakmu dulu" Darrel melangkahkan kaki menjauh dari Raga. Ia merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih dari dalam sana.
"Hallo, Rama"
"Hallo bang. Kenapa?"
"Nanti lo pulang jam berapa?"
"Ehmmm ... Sekitar jam tiga mungkin, bang. Kenapa emang? Raga baik-baik aja, 'kan?"
Darrel mendesah perlahan. "Ada yang mau gue bicarain sama lo. Nanti kita bicarain setelah lo pulang"
"Iya, bang. Gue titip Raga ya, bang"
"Pasti, Ram"
Tuttt
Setelah sambungan terputus, Darrel kembali mendekat kepada Raga yang tengah duduk di sofa. Tangan kekar Darrel mengusap puncak kepala Raga. Sudah tiga tahun Darrel menjadi pengurus Raga. Selama tiga tahun itu juga Darrel mengerti kepribadian dan watak Raga. Bagi Darrel, Raga adalah orang terkuat yang pernah ia temui. Di umur nya yang terbilang cukup muda ini, ia harus hidup dengan kebutaan.
Tak menyangka, setetes air mata turun dari pelupuk mata Darrel. Pria itu dengan segera menghapus jejak air matanya. Jangan sampai Raga tahu bahwa Darrel baru saja meneteskan air mata.
Raga merasakan sofa yang ia duduki tergoyang, itu tandanya Darrel ikut duduk di samping Raga.
"Raga"
"Iya, bang?"
"Kamu tadi udah makan?"
Raga mengangguk sebagai jawaban. Pikiran Raga kali ini sedang berkelana tentang kejadian tadi pagi.
"Ya udah, bagus kalo gitu. Sekarang kamu mau ngapain? Biar Abang temenin" ucap Darrel menanyakan.
"Aku mau tidur aja, bang. Gapapa, 'kan?"
Darrel mengernyitkan dahinya. Tumben sekali Raga ingin tidur jam segini? Padahal, pagi-pagi seperti ini Raga aktif dan malas untuk tidur. Mungkin kah ia lelah atau kurang tidur? Hmm ... Mungkin saja, bukan?
"Iya, gapapa. Ayok abang bantuin"
Tangan Darrel yang hendak membantu Raga, di tahan oleh Raga. "Raga sendiri aja, Bang" setelah hal itu terucap, Raga berdiri dari duduknya dan berjalan menjauh meninggalkan Darrel.
Darrel tetap mengawasi Raga dari jauh. Jika Darrel mengikut Raga, pasti Raga akan mengetahuinya.
***
Kini Raga tengah terbaring di ranjang kamarnya. Mata indah Raga menatap ke langit-langit. Walau yang Raga bisa lihat hanyalah hitam saja. Perlahan, mata Raga mengeluarkan cairan bening penanda saat ini ia tengah menangis meluapkan kesedihannya.
"Ma, pa, Raga kangen. Kangen pelukan mama, kangen usapan lembut papa. Mama papa di sana bahagia, 'kan? Kalo mama papa masih hidup, mungkin mama bakalan nangisin aku mulu karena buta. Kalo papa pasti bakalan kerja keras dan bawa aku berobat kemana pun. Tapi Raga bersyukur, kalo kalian masih ada di sini, hidup mama papa bakalan susah. Apa lagi harus ngurusin aku yang buta dan ga bisa apa-apa lagi"
"Tapi, aku seneng dia ada di hidupku dan jadi sahabat seperjuangannya ku. Glaukoma, makasih banyak, ya"
Glaukoma adalah penyakit mata yang melanda Raga sedari kecil. Glaukoma yang Raga idap adalah Glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut tertutup memang langka, penderita glaukoma sudut tertutup biasanya dari kalangan lansia. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa anak kecil hingga remaja mendapat penyakit mata ini. Glaukoma sendiri selain memberikan dampak buruk bagi mata, bisa juga memberikan dampak buruk bagi organ kepala. Glaukoma sangat berbahaya.
Glaukoma hanya dapat di kurangi dan di obati saja. Karena orang yang mengidap glaukoma tidak dapat di sembuhkan. Dampak terburuk dari glaukoma adalah kebutaan, seperti yang Raga alami saat ini. Banyak menangis, melihat cahaya secara langsung dan memiliki penyakit mata secara garis keturunan dapat memicu datangnya Glaukoma.
Gejala glaukoma seperti mata yang terasa nyeri, sakit kepala, melihat bayangan di sekitar cahaya, mata memerah, mual, mata berkabut, dan penglihatan menyipit menjadi gejala awal glaukoma. Oleh sebab itu, ketika merasakan gejala awal sakit mata, lebih baik di obati atau di cegah. Jika kalian mengalami gejala glaukoma, periksakan diri ke dokter sebelum menyebabkan kebutaan.
•
•
•
•
•
•
Note : kalo ada kesalahan tentang penjelasan di atas, bisa tolong diperbaiki dengan dm aku, ya. Makasih^^
Udah cukup lama aku ga update. Pertama, aku sempet sibuk sama pengambilan raport. Kedua, semingguan ini aku sakit dan ga sempet buka hpT_T syukurlah kali ini bisa buka hp buat update!!
-SmoothyCha
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKUAT RAGA [END]
Teen FictionDi saat anak seusianya mengejar ilmu dan bermain, ia harus memilih menghabiskan waktu di rumah. Ketika teman-temannya memikirkan tujuan hidup mereka, ia hanya mengikuti apa kata orang saja. Karena hidupnya memang tak memiliki tujuan. Namanya Raga, p...