Tentang Cinta

31 6 0
                                    

Jakarta, 1986

Katharina dan Sarasmitha, pertama kali bertemu di Jerman. Mereka satu kampus, dan berada di jurusan yang sama, yaitu kedokteran. Meskipun berbeda negara, mereka cepat akrab. Banyak kesamaan antara keduanya. Jadilah mereka sahabat yang tak terpisahkan.

Saat liburan semester, untuk pertama kalinya Sarasmitha mengajak Katharina liburan di Jakarta. Tanpa berpikir lama, Katharina menerima ajakan itu. Sarasmitha memang sering menceritakan negara asalnya pada sahabatnya itu.

Tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, mereka sudah ditunggu. Farhan, si anak kedua telah menunggu mereka. Dokter muda itu menyempatkan diri menjemput adik perempuan satu-satunya. Sarasmitha langsung memeluk kakak laki-lakinya itu. Pasalnya, mereka sudah lama tak bertemu. Sarasmitha memang jarang pulang ke Jakarta.

"Mas, kenalin. Ini Katharina, sahabat aku," ujar Sarasmitha mengenalkan sahabat karibnya pada Farhan.

Katharina dan Farhan saling berkenalan. Tanpa Farhan duga, Katharina sudah pandai berbahasa Indonesia. Farhan hanya tersenyum malu saat ia mengajak kenalan Katharina dengan bahasa Jerman yang belepotan.

Mengendarai sedan merah, Farhan melajukan kendaraan mewahnya menuju kediaman orang tua mereka. Agar tak bosan, Farhan menghidupkan musik. Lagu-lagu Chrisye menjadi pilihannya.

Tak berselang lama, sedan merah milik Farhan mulai memasuki gerbang rumah. Di dalam rumah, Sarasmitha telah disambut dengan suka cita oleh mamanya. Sarasmitha menghambur memeluk Seruni, Mama-nya.

Sarasmitha mengenalkan Katharina pada seruni. Mereka saling berkenalan, dan cepat akrab. Seruni memang pribadi yang ramah dan menyenangkan. Sementara Katharina, gadis itu memang pandai bergaul.

"Yang lain mana, Ma?" tanya Sarasmitha.

"Aska, biasalah. Lagi bertugas. Susah emang punya anak Tentara," gerutu Seruni. Sudah enam bulan anak sulungnya tidak pulang ke rumah.

"Papa dari tadi pagi di kampus," ujar Farhan ikut memberi tahu.

"Ish Papa. Kebiasaan deh," ucap Sarasmitha cemberut.

"Nggak usah cemberut gitu, Rayhan ada di taman, tuh," beritahu Seruni.

Sarasmitha tersenyum senang. Gadis itu berlari kecil menuju taman. Sementara Katharina, sudah asik ngobrol dengan Seruni di sofa ruang tengah. Farhan jengkel karena tak diajak bicara.

"Kamu nggak ke rumah sakit lagi, Far?" tanya Seruni.

"Khusus untuk hari ini, aku libur," jawab Farhan.

"Baguslah," ucap Seruni tersenyum mencurigakan. "Jadi banyak yang bakal bantuin Mama masak di dapur. Hari ini Mama akan masak banyak," lanjut Seruni. Farhan menepuk jidat mendengar hal itu. Katharina tersenyum mendengar obrolan itu.

Tak lama, Sarasmitha muncul bersama Rayhan. Sarasmitha juga mengenalkan Katharina pada Rayhan, kakak laki-lakinya yang ketiga.

"Mas Rayhan, ini loh yang pernah aku ceritain waktu itu. Namanya Katharina. Dia asli Jerman. Cantik kan?" ujar Sarasmitha pada Rayhan seraya menaik turunkan alisnya.

"Rayhan," ujarnya seraya mengulurkan tangan pada gadis bule di hadapannya.

Katharina tersenyum ramah menyambut uluran tangan pemuda tampan itu. "Aku Katharina Margarethe," ujarnya memperkenalkan diri.

Rayhan tersenyum. "Nama yang cantik," kata Rayhan yang mampu membuat Katharina tersipu.

Sarasmitha tinggal bersama keluarga besarnya di rumah mewahnya. Ia adalah bungsu dari empat bersaudara. Satu-satunya, anak perempuan Seruni dan Dewantara. Hal itu membuat Sarasmitha sangat dimanjakan oleh kakak-kakak dan kedua orang tuanya.

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang