Birtday Party

39 5 0
                                    

"Sa, Sa, bangun sayang. Udah pagi lo ini, nanti kamu telat ke sekolahnya".

"Hmm. Masih ngantuk Ma."

"Ini udah setengah tujuh loh sayang."
Mata Riana langsung terbuka mendengar kata setengah tujuh yang dilontarkan mamanya.

"Kok Mama baru bangunin aku sih," rungut Riana.

"Astaga, udah dari jam enam tadi kamu Mama bangunin, tapi gak mau bangun. Lagian tumben kamu gak nyalain alarm," ujar Katharina.

"Hehe, lupa Ma. Semalam aku ngantuk banget habis ngerjain tugas. Trus ketiduran deh, lupa nyalain alarm," cengir Riana.

"Ya udah sana mandi, nanti keburu telat loh," suruh Katharina.

"Iya Ma, aku mandi dulu."

10 menit kemudian Riana telah selesai dengan ritual mandinya dan memakai seragam sekolah.

Riana bergegas ke meja makan. Ia harus sarapan pagi, meskipun hanya dengan roti selai stroberi kesukaannya, karena nanti pada jam kedua, kelasnya ada pelajaran olah raga. Kalau tidak sarapan, bisa-bisa dia pingsan di tengah lapangan.

Semua penghuni rumah sudah berkumpul di meja makan, hanya dirinya yang baru datang.

Riana menghabiskan roti selai stroberinya dengan terburu-buru, karena 5 menit lagi dia harus berangkat ke sekolah kalau tidak mau terlambat.

"Pelan-pelan makannya Sa, nanti keselek loh," ucap Katharina mengingatkan anaknya.

"Aku lagi buru-buru Ma, uhuk..uhuk.."

"Tuh kan keselek, makanya bangun pagi biar bisa sarapan."

"Iya maa, bawel deh. Aku langsung berangkat yaa Ma, Pa Bang Ham. Yuk bang Sya," ujar gadis itu.

"Udah siap?" tanya Rasya.

"Udah kok Bang, yuk berangkat," ucap Riana.

"Yaudah, kalian hati-hati yaa," nasehat Katharina.

"Jangan ngerepotin lo Sa," peringat Ilham.

"Sirik aja lo Bang, gue gak ngerepotin yaa, balas Riana.

"Sudah-sudah, kalian langsung berangkat aja, nanti terlambat," ucap Rayhan menengahi perdebatan kedua anaknya.

"Iya Pa, aku berangkat dulu," ucap Riana sambil menyalami tangan papa, mama, kemudian Ilham.

"Daah," ucapnya.

*****

15 menit kemudian Riana tiba di gerbang sekolahnya.

"Sampai sini aja Bang," ucapnya. "Nanti jemput lagi ya Bang."

"Oke, nanti kabarin aja kalo kamu udah mau pulang," ucap Rasya menyanggupi permintaan sepupunya itu.

Riana keluar dari mobil dan berjalan ke dalam sekolah, menuju kelasnya.

*****

"Nih Na, buat lo. Undangan ultah gue, jam 7 di rumah gue," ucap Mellisa sambil memberikan undangan berwarna merah muda ke tangan Riana.

"Dan lo harus datang, please?" tambah Mellisa.

Sebenarnya Riana tidak ingin datang ke pesta ulang tahun itu, tapi karena Mellisa sangat mengharapkan kedatangannya, terpaksa ia harus datang.

"Tapi kan gue gak tau rumah lo Mel," alibi Riana.

"Alah, sekarang zaman udah canggih kali. Nanti gue shareloc," balas Mellisa.

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang