Murid Baru

57 5 0
                                    

Bunyi alarm di nakas membangunkan seorang gadis dari tidur nyenyaknya. Perlahan-lahan Riana membuka mata yang masih enggan terbuka. Sekarang sudah pukul 5 pagi. Riana harus sholat subuh dan bersiap-siap ke sekolah.

Ini hari pertama Riana di sekolah baru. Riana harus mendapat kesan yang baik di hari pertamanya di sekolah baru, walaupun sekolah itu punya keluarganya. Dan ia tak boleh sampai terlambat.

Setelah memakai seragam sekolah, Riana turun ke bawah untuk sarapan dengan mama, papa dan Ilham.
Saat tiba di meja makan, semuanya telah berkumpul.

"Pagi semua," ucap Riana sesampainya di meja makan.

"Pagi," balas semuanya kompak.

"Sarapan dulu sayang."

"Iya Ma. Waah, nasi goreng, Mama tau aja aku lagi pengen nasi goreng."

"Yaudah, yuk makan. Sini piring kamu, Mama ambilin."

"Ini Ma, telurnya dua ya," ujarnya nyengir sambil menyodorkan piring ke mamanya.

Setelah piringnya terisi nasi goreng dan dua telur mata sapi, Katharina memberikan piringnya kembali.

Riana makan sedikit terburu-buru. Ia takut terlambat ke sekolah. Gak enak kan, kalau murid baru datang terlambat.

Pukul 7 pagi Riana berangkat ke sekolah diantar Ilham dengan mobil kesayangannya. Setelah 15 menit, Riana sampai di sekolah, karena jarak dari rumah ke sekolah cukup dekat.

Saat turun dari mobil, semua mata memandang ke arahnya. Itu semua pasti karena penampilannya yang sudah berubah 180 derajat dari 5 tahun yang lalu.

"Lo gak apa-apa sendiri dek?" ucap Ilham abangnya.

"Gak apa-apa bang, lo tenang aja. Ini kan sekolah punya keluarga kita, jadi gak akan ada yang gangguin gue," balas Riana.

"Yaudah deh, gue langsung ke kantor ya, soalnya ada meeting pagi ini sama klien dari Amerika," pamit Ilham.

"Iya bang, hati-hati yaa."

"Iya, gue cabut dulu."

"Daah," seru Riana sambil melambaikan tangan kanannya.

Saat berjalan menuju ruang kepala sekolah, mereka masih memandang kearahnya dengan tatapan yang beragam. Dan mulai terdengar suara-suara bisikan disana-sini.

"Wah, cantik juga tuh cewek."

"Kayaknya, murid baru deh."

"Sok kecantikan tuh cewek."

"Mudah-mudahan sekelas ama gue."

"Harus jadi pacar gue tu."

"Cantikan juga gue kemana-mana."

Dan masih banyak lagi bisikan lainnya.

"Hmm sorry, bisa tunjukin ruang kepala sekolah dimana?" tanyanya pada seorang gadis cantik dan rambut sebahu yang dibiarkan tergerai.

"Lo baru ya disini?" tanya gadis itu.

"Iya, ini hari pertama gue sekolah disini," jawab Riana.

"Pantes gue baru liat lo. Yuk gue anterin lo ke ruang kepala sekolah, biar lo gak nyasar," ujar gadis itu.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di ruang kepala sekolah. "Eh itu ruang kepsek. Gue anter sampai disini aja yaa soalnya udah mau bel nih," lanjut gadis itu.

"Oke, makasih yaa."

*****

"Tok tok tok."

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang