Kedatangan Tak Terduga

47 6 1
                                    

"Parah lo Vel. Dulu lo yang paling seneng ngebuli Riana. Tapi tadi lo malah nyium dia," ucap Miko.

"Lo suka yaa sama Riana," sergah Rama.

"Gak tau, gue ngerasa ada yang beda aja tiap dekat sama dia. Tapi kayaknya, dia benci banget sama gue," ucap Marvel.

"Itu tandanya, lo suka sama dia," celetuk Rama.

"Laah si Clara gimana tuu. Baru 3 hari lo jadian sama dia. Masa langsung lo tinggal gara-gara Riana," ucap Miko.

"Ngaco lo berdua," sanggah Marvel.
Marvel hanya diam mendengar penuturan Miko. Benar juga apa kata Miko, baru 3 hari Clara resmi menjadi pacarnya. Walaupun karena terpaksa akibat taruhan yang geng nya lakukan.

"Tapi kok bisa yaa, Riana jadi cantik gitu sekarang," tanya Rama lebih pada dirinya sendiri.

"Yaa bisa laah. Ini tu kan udah 5 tahun sejak kelulusan kita. Pasti banyak yang berubah laah," ucap Miko.

"Clarissa itu cantik dari dulu. Tapi dia nya aja yang gak sadar akan kecantikannya. Dan memilih untuk berpenampilan sederhana," ucap Marvel.

Dua anggota Five Elang itu melongo. Mereka tak salah dengar kan, Marvel benar-benar mengatakan hal itu.

"Cie cie, ada benih-benih cinta nih yang baru tumbuh," goda Miko sembari terkekeh.

"Ya enggak mungkin lah," sanggah Marvel.

"Kita liat aja nanti sejauh mana lo bertahan dengan prinsip lo ini," tantang Rama.

"Oke," ucap Marvel yakin.

"Oke, nanti kita rundingin semuanya di tempat biasa," putus Miko.

*****

"Lo gak apa-apa kan Na. Kurang ajar banget tuh si Marvel. Main nyosor aja, mentang-mentang dia ganteng," ucap Mellisa dengan berapi-api.

Riana hanya mengangguk. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan Marvel tadi. Dulu Marvel sangat membencinya dan tidak mau berdekatan dengan Riana. Tapi coba lihat sekarang, berani sekali dia mencium Riana. Bahkan pada hari pertama pertemuan mereka setelah 5 tahun berpisah. Padahal dulu saling bersumpah untuk tidak saling bertemu selamanya.

"Dasar cowok brengsek," gumam Riana.

*****

Riana menghempaskan badannya ke ranjang. Baru 5 menit yang lalu ia baru tiba di rumah. Tadi Ilham agak terlambat menjemputnya, karena ada kegiatan di kampus.

Setelah mengantar Riana pun, abangnya itu kembali ke kampus, melanjutkan kegiatannya yang belum selesai.

Pandangan mata Riana menatap langit-langit kamarnya yang putih bersih. Mengingat kembali perkataan yang diakhiri ciuman Marvel tadi di depan pintu kelasnya. Untung saja tadi udah sepi. Sehingga, gak banyak yang tau tentang kejadian itu.
Dalam hati, Riana bertanya-tanya. Apa sebenarnya maksud Marvel dengan semua tindakannya itu.
Ketokan pintu membuyarkan lamunannya.

Tok Tok Tok

"Masuk."

Pintu terbuka dari luar.
"Ada apa Mbok?" tanya Riana pada mbok Maryam.

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang