Gadis Cupu Berkaca Mata

47 6 0
                                    

Flasback on
5 tahun lalu

"Heh jelek, minggir lo. Gue mau lewat. Ngalangin jalan gue aja lo," bentak Marvel pada gadis berkacamata yang menghalangi jalannya.

Gadis itu menyingkir ke tepi, memberikan jalan untuk Marvel. Sebenarnya jalan cukup lebar untuk mereka berdua, hanya saja Marvel sengaja memancing kemarahan gadis itu.

Marvel berlalu begitu saja meninggalkan Riana seorang diri di koridor sekolah.

"Hey Rafan, kenapa sih kamu selalu mencari masalah dengan ku? Kamu enggak bosan terus membuliku? Kamu selalu mengejek dan menjahiliku. Memang nya apa salah ku," teriak Riana dengan segenap keberanian yang susah payah ia kumpulkan.

Saat itu umurnya masih 12 tahun. Pun dengan cowok itu, mungkin hanya selisih beberapa bulan.
Marvel menoleh ke belakang, menatap Riana tajam. Ia tidak jadi melanjutkan langkahnya ke kantin.

"Salah lo itu banyak. Lo itu jelek, cupu, kutu buku, sok pinter, dan sok jadi murid teladan. Dan oh iya, nama gue Marvel bukan Rafan. Jadi, stop panggil gue Rafan."

"Oke, setelah kelulusan nanti, aku akan meninggalkan negara ini. Aku harap kita gak akan pernah ketemu lagi. Asal kamu tau, kamu adalah orang yang paling aku benci saat ini dan selamanya. Aku gak akan pernah maafin kamu," ucap Riana dengan suara lantang dan berusaha menahan agar air di pelupuk mata nya tidak tumpah.

"Gue gak peduli. Terserah lo mau bilang apa. Dan bagus kalau lo mau pergi jauh. Kalau perlu gak usah balik lagi," ucap Marvel tidak peduli dengan apa yang dikatakan Riana.

"Kamu akan menyesal Marvel, kamu akan membayar semuanya," ucap Riana tegas.

Sama sekali Marvel tidak mempedulikan perkataan Riana. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin yang sempat tertunda, meninggalkan Riana yang sudah tidak mampu membendung kesedihannya. Akhirnya ia hanya membiarkan air matanya membasahi pipinya.

Sudah 6 tahun mereka berada di kelas yang sama. Tapi Marvel tidak pernah merubah sikapnya terhadap Riana. Selalu saja bersikap memusuhi. Padahal Riana tidak pernah mencari masalah dengan Marvel. Marvel saja yang terus cari gara-gara dengan Riana.

Riana adalah gadis yang sederhana. Padahal sebenarnya dia berasal dari keluarga kaya raya. Tidak seorang pun yang tau tentang dirinya. Dia mempunyai kepribadian yang tertutup.
Tidak ada yang mau berteman dengannya, ia selalu sendiri. Terlebih Riana juga tidak terlalu suka bergaul. Dia lebih suka sendiri. Terasa lebih nyaman dan bebas.

Rambut ekor kuda dan kacamata. Begitulah penampilannya di sekolah. Sangat sederhana. Begitu bertolak belakang dengan keluarganya.
Sementara Marvel adalah cowok populer di sekolah. Cowok tampan dan sempurna dalam segala sisi.

Flasback of

*****

Di sinilah Marvel sekarang. Dimana lagi kalau bukan di rooftop sekolah. Markas besar geng five elang saat di sekolah.

Dia terpaksa harus membolos lagi karena murid baru itu sukses mengganggu ketenangannya.
Hanya tempat inilah yang paling cocok untuknya berfikir. Karena tempatnya yang tenang, sunyi, dan sejuk.

Perkataan cewek yang ditabraknya di koridor tadi, mengingatkannya pada kejadian 5 tahun silam.

"Riana Clarissa Wijaya. Sekarang lo udah kembali setelah menghilang selama bertahun-tahun dengan penampilan baru lo," gumamnya sambil tersenyum tipis.

"Gue mau tau, apa lo masih benci ke gue seperti yang lo bilang atau malah jatuh cinta ke gue. Kita liat aja nanti," lanjutnya sambil tersenyum sinis.

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang