Berangkat Bareng

40 7 0
                                    

Matahari sudah bersinar terang. Cahayanya masuk melalui celah jendela di kamar Riana. Sementara si pemilik kamar masih lelap dalam tidurnya.

Riana terbangun mendengar bunyi ponselnya. Ia duduk, mengambil ponsel dan memeriksanya. Ada chat dari Mellisa.

Mellisa

Udah dimana Na?
Hari ini jam pertama sama bu Kiki loh
Jangan telat
Kalau telat, bisa panas-panasan di lapangan

Saat Riana beralih ke jam diatas nakas, ia memekik tertahan. Jam sudah menunjukkan pukul 7, dan ia baru bangun dari tidurnya.
Riana tak ingin panas-panasan di lapangan, dihukum bu Kiki karena terlambat. Guru bahasa Indonesianya itu memang terkenal killer.

Riana berlari ke kamar mandi, untuk sikat gigi dan cuci muka, tidak sempat mandi.

*****

"Loh Sa, kok tumben kamu baru turun. Ngos-ngosan pula. Baru bangun yaa," tanya mamanya heran.

"Kok aku gak dibangunin sih Ma," gerutu Riana.

"Mama kira kamu udah bangun. Alarm kamu tu tadi kenceng banget, sampe kedengeren ke kamar Mama. Makanya mama pikir kamu udah bangun, kan alarm kamu kenceng banget bunyinya, gak mungkin kan kamu gak denger," ujar Katharina.

"Nyatanya aku emang gak denger Ma," ringis Riana.

"Kamu sarapan aja dulu, mumpung masih sempat," suruh Katharina.

"Yang lain kemana Ma, kok sepi," ucap Riana di sela makannya melihat hanya ada mamanya di meja makan.

"Papa, Ilham, sama Rasya udah berangkat dari tadi shubuh ke bandara. Ada telfon dari manager perusahaan yang di Padang, katanya ada masalah. Terus Papa ngajak Ilham sama Rasya buat bantu ngurusin masalah itu, supaya mereka bisa belajar juga," jelas Katharina.

"Emangnya bang Ilham gak kuliah Ma?" tanya Riana.

"Gak kok, dosennya gak dateng. Kamu dianter sama Pak Maman yaa," ucap Katharina.

"Iya Ma, aku berangkat yaa."

"Hati-hati ya sayang."

*****

"Kok berhenti Pak," tanya Riana heran.

Mobil yang dikendarai Pak Maman tiba-tiba berhenti. Padahal mobil baru melaju beberapa menit. Sekarang saja baru sampai di dekat halte depan komplek perumahannya.

"Gak tau Neng, kayaknya mogok, padahal beberapa bulan lalu baru diservis," jawab Pak Maman.

Pak Maman keluar dari mobil, membuka kap mobil, mencoba memeriksa kerusakannya.

"Apanya yang rusak Pak?" tanya Riana seraya keluar dari mobil.

"Gak tau Neng, saya kurang ngerti urusan mobil," ucap Pak Maman sambil menggaruk pelan kepalanya yang tak gatal.

"Aduh, gimana ya pak, aku udah mau telat nih."

"Neng Clarissa naik taxi aja yaa, biar saya cariin taxinya," saran Pak Maman.

Setipis Kertas (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang