"Ini boleh gue jawab jujur nggak?"
Pertanyaan Milan itu nggak hanya menuai tatapan heran dari Tigra, tapi juga sikutan lengan Jenar di rusuknya Lanang.
"Anjir, Bang! Sakit!" Lanang protes.
"Lo tuh mau bikin konten apa mau bikin ribut?"
"Mau bikin konten keributan." Lanang menyahut ringan. "Justru itu poin serunya kita ngumpul di sini hari ini, kan? Pertanyaan-pertanyaan yang lo dapat nggak terduga, tapi gue pastiin, tepat sasaran. Makanya, gue bikin terpisah tuh. Lagian, dengan circle kayak circle kita gini yang mana si ini adalah mantannya si ini yang sekarang jadi suaminya si ini, kayaknya semua pertanyaan soal hubungan tuh bakal sensitif juga."
"Makanya, jangan nikah ama mantannya temen lo!" Yuta menyambar.
"Benar juga ya..." Jenar manggut-manggut.
"Je,"
"Iya, Regina?"
"Aku mantannya Tigra."
"Tigra bukan teman aku, Regina."
"Oke, next time lo adalah masalah rumah tangga lagi, nggak akan gue bantuin ya—" Tigra menukas, niatnya bergurau, namun Jenar cepat menyambar.
"BERCANDA, GRA! BERCANDA!"
Terus terang saja, Jenar juga nggak bisa membayangkan gimana situasi rumah tangganya sama Rei kalau waktu itu, Tigra sama Jella yang berkolaborasi jadi mediator mereka.
"Ini sesi gue woy!" Milan protes, sebab merasa nggak diperhatikan. "Gue nanya tuh barusan, dijawab belom?! Belom!"
"Bentar elah, lagi mikir." Jella menyahut. "Emang kita tuh putusnya kenapa sih, Lan?"
"Hah, lo lupa?!" Milan terlihat tersinggung berat.
"Duh, gimana ya..."
"Wajar." Yumna meledek. "Namanya udah bersama masa depan, ngapain masih inget-inget masa lalu? Apalagi, udah ada si Cherry."
Milan tersinggung berat.
"Nggak usah merengut!" Jella refleks berseru. "Oh—baru inget putusnya kenapa. Ini gara-gara kita berantem di depan Upnormal Fatmawati bukan sih?"
"Iya."
"Maaf, Kak, mau nanya aja." Hendra selaku pengendali kamera-kamera menyela. "Ini Kak Jella mau masuk frame nggak? Pas bagian jawab-jawabin mantan-mantanan ini doang sih, nanti kalau udah pindah ke question berikutnya, Kak Jella out dari frame lagi."
"Hah, emang boleh?!" Jella bertanya dengan mata terarah pada Tigra.
"Nanyanya ke Lanang, Sayang. Bukan ke aku, kan bukan aku yang punya channel Youtubenya." Tigra membalas.
"Tapi kan yang punya aku tuh kamu."
"TRATAK DUNG CESSSSSS!!" mulut Yuta tidak bisa tinggal diam.
Lanang nyengir. "Boleh sih. Biar lebih enak juga jawabnya, berhubung kedua pihak ada di sini. Lagian, kalau gue nggak salah inget, pertanyaan soal mantan tuh satu aja deh."
"Tau gitu, pas jawab memorable trip, Tigra mestinya ikut masuk aja ya ke frame tadi?" Rei iseng saja buka mulut, tapi kata-katanya berbuah manyun dari Jenar.
"Ngapain!? Regina, tau nggak, kalau ada orang udah berdua, terus ada yang ketiga, nah yang ketiga tuh setan!"
"Berarti gue setan?" Jella yang sudah beranjak dari kursinya kontan menghentikan langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bunch of Daddy ✅
Genel KurguA Bunch of Daddy - Completed "Mama tau nggak, kenapa motor Mio itu nggak manis?" "Pa, jangan mulai deh..." "Jawab aja, Ma, tau apa nggak?" "Nggak..." "Karena kalau manis... namanya motor Milo. Hehehe."