3

42.2K 1.4K 20
                                    

Happy Reading and Enjoy
!
!
!
!
!

Malam semakin larut sosok lelaki yang sedari tadi ditunggunya tak kunjung kembali. Matanya sudah memerah akibat kantuk yang hampir menguasai diri. Sudah jam 23:15, wanita berpiyama merah maroon itu masih setia dengan posisi duduk bersandar di sofa ruang tamu.

Tak lama suara derum mobil terdengar di teras rumah, seketika kantuknya hilang entah kemana. Wanita itu beranjak lalu berjalan membuka pintu utama.

"Mas, kok larut banget pulangnya?" tanya wanita cantik meski wajahnya tak terpoles make up sedikitpun.

"Loh kamu belum tidur?"

"Belum, aku nungguin kamu" Renan menghampiri Ilona lalu mencium pucuk kepalanya. Terbesit rasa bersalah karena pulang terlalu larut dan membiarkan istri muda nan cantiknya menunggu.

"Maaf ya sayang, tadi Mas gak sengaja ketemu klien, jadi sekalian bahas soal new project" ujar Renan berbohong. Tentu saja Renan tidak mengatakan jika ia tidak sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya.

"Iya Mas aku ngerti, yaudah yuk masuk" pasutri itu berjalan berdampingan menuju kamar mereka. "Cuci muka, cuci kaki terus gosok gigi dulu, gih sana" Renan patuh, segera mengerjakan perintah Ilona.

Sembari menunggu Renan membersihkan diri Ilona membaringkan tubuh, lalu menarik selimut hingga batas dada. Tak lama terasa sebuah tangan memeluk pinggang rampingnya erat.

"Good night my wife" bisikan lembut tak lupa kecupan hangat di pundak Ilona menggambarkan betapa Renan begitu mencintai istrinya itu.

"Good night too my husband"

***

Sinar mentari mengintip malu-malu dari celah gordain. Renan dan Ilona masih setia bergelung dibawah selimut tebal yang membungkus tubuh polos mereka.

"Enghhhh... " lengkuh Ilona saat merasa sesuatu dibawah sana tercabut dari dalam dirinya. Lelaki yang memiliki garis keturunan bule itu terkekeh geli seraya memandangi setiap inci wajah Ilona.

Ilona Zifara, wanita berusia dua tahun lebih muda darinya itu telah berhasil ia ikat dengan sebuah ikatan suci pernikahan.

Siapa sangka, adik kelas yang dulu selalu cuek bebek padanya selama 2 tahun didekatinya sekarang sudah resmi menjadi istri sahnya. Menjadi menantu di keluarga Denandra. Begitu sulit menaklukkan hati seorang Ilona pada masa itu. Segala cara ia lakukan hanya untuk mendekati gadis cantik nan polos pujaan lelaki di sekolah mereka dulu.

Renan kembali teringat masa-masa di mana dirinya harus menanggung rasa malu dihadapan siswa-siswi lain saat pertama kali ia mengungkapkan isi hati pada gadis itu namun ditolak mentah-mentah, padahal dahulu Renan adalah salah satu most wanted boy yang diidam-idamkan menjadi seorang pacar.

Ah, sudahlah mengingat masa-masa itu membuat Renan harus extra menjaga Ilona mengingat betapa sulitnya mendapatkan hati wanita yang sedang berada di pelukannya ini.

"Sayang bangun yuk udah pagi" ucap Renan sembari menoel pipi Ilona gemas.

"Hmm... Jam berapa?" tanya Ilona masih memejamkan mata.

"Jam setengah 7 pagi" Ilona mengangguk saja tanpa berniat bangun.

"Aku mandi dulu deh" Renan segera bangun. Memunguti pakaiannya dan Ilona yang berceceran di lantai akibat aktivitas panas semalam lantas memasukan ke dalam keranjang kotor.

Beberapa menit kemudian Renan keluar dari dalam kamar mandi. Alisnya bertaut saat matanya tidak menemukan Ilona di dalam kamar, ranjangpun juga sudah beres tidak berantakan seperti tadi.

"Sayang" panggil Renan berjalan keluar kamar.

"Na"

"Ilona Zifara"

"Sayang kamu dimana?"

"Apa sih Mas" celetuk Ilona dari balik punggung Renan.

"Aku lagi masak. Kenapa? ada apa emangnya?"

"Hehe gapapa kok, cuma tadi Mas keluar kamar mandi kamu udah nggak ada di ranjang. Mas panik takut kamu diculik om-om" tutur Renan cengegesan sembari menoel dagu Ilona genit.

"Ck. Ngawur kamu Mas" Ilona geleng-geleng kepala. "Yaudah sana ganti baju, kenapa masih pake celana kolor sih?"

"Baik, kanjeng ratu"

"Oh iya, sarapannya udah mateng tuh aku mau mandi dulu" setelah mengatakan itu Ilona pergi ke kamarnya guna membersihkan diri. Renan turun ke lantai satu menuju dapur. Di meja sudah siap sepiring nasi goreng dengan segelas susu coklat favoritnya.

Renan mendudukkan bokongnya di kursi pantri. Lalu memakan sarapannya dengan tenang. Setelah selesai ia beranjak untuk mencuci piring serta gelas yang baru dipakainya. Sesudah beres ia pun berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai dua.

Sampai di kamar, Renan mendapati istrinya tengah memakai handuk yang hanya melilit dada hingga paha. Otak Renan seakan connect dengan suasana menyenangkan ini. Lelaki itu mendekat lalu tanpa di duga menarik handuk yang melilit tubuh polos Ilona dan langsung dipeluknya dari belakang.

"Mas jangan nakal! Siniin handuknya"

"Nakalin istri sendiri itu pahala sayang" Renan menghirup wangi tubuh Ilona dalam-dalam. Aroma kesukaannya, aroma yang membuatnya candu. Renan menyerbu Ilona dengan cumbuan serta kecupan dipundak, leher serta pipi wanita itu.

Tangannya juga tak mau diam, tangan Renan sudah kesana kemari menjelajahi tubuh Ilona membuat Ilona menggelinjang kegelian.

"Mas... udahh.. ahh"

"Nanti.. kamu.. kesiangan ..ahh"

"Biarpun aku kesiangan nggak ada yang berani marahin aku. Kamu lupa siapa bosnya, hm?" Renan masih melancarkan aksi menggoda Ilona. Bahkan mereka sudah berpindah ke atas ranjang sekarang.

Ilona sudah mendapat pelepasan pertama hanya karena permainan tangan Renan. "Sayang kayaknya tubuh kamu minta lebih deh, tuh udah basah" ucap Renan serak menahan hasrat.

"Aku masukin ya"

-------------

Eitssss apa tuh yang dimasukin
Jangan travelling otaknya inget dosa 😂😂

Dah ya part 3 segitu dulu
Up tengah malem nih demi kalian😙😙

So jangan lupa
Follow
Vote
dan
Komen

See uuu

Love

The Wife (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang