Alis Leon menyatu tatkala mendengar seseorang bicara yang tidak jauh darinya. Sayup-sayup terdengar orang itu sedang menyuruh orang lain untuk membunuh Renan. Tunggu, apakah Renan mempunyai banyak musuh? Mengapa banyak sekali yang menginginkan Renan mati.
Ah, Leon teringat sesuatu.
Flashback
"Bawa mobil itu ke markas segera" perintah Leon kepada Jamie selaku ketua dari para anggota organisasi gelap di bawah naungan Edgar.
"Baik"
Jamie melaksanakan perintah Leon dengan membawa mobil Renan yang telah ringsek ke sebuah tempat di mana Edgar biasanya menyembunyikan barang bukti selepas membunuh musuhnya.
Tidak sampai berlama-lama, mobil BWM hitam telah terparkir di ruangan khusus, seperti bengkel namun memiliki alat-alat canggih bak pabrik pembuat mesin baru.
Tujuan Leon membawa mobil itu kesini adalah untuk menghilangkan bukti sabotasenya pada mobil Renan agar saat pengecekan polisi tidak ada hal yang mencurigakan.
Namun anehnya saat pembongkaran dimulai anak buah Jamie menemukan mesin pedal gas juga telah disabotase. Tidak, Leon hanya menyuruh anak buahnya menyabotase rem saja tidak yang lain.
Leon teringat sesuatu, saat sedang membuntuti Renan dari belakang. Ia melihat pengendara lain yang tampak mengikuti mobil Renan, ada dua orang memakai pakaian serban hitam.
Salah seorang itu membawa alat seperti Ipad yang menampilkan game. Entahlah Leon tidak yakin namun yang membuatnya tercengang adalah dimana orang itu memencet ikon tombol merah maka kecepatan mobil Renan semakin bertambah.
Leon kembali tercengang saat kecepatan mobil Renan tak terkendali hingga akhirnya menabrak pembatas jalan sangat kencang. Setelah orang-orang mulai berkerumun Leon melihat dua pengendara misterius itu pergi begitu saja.
Leon masih terdiam sampai dia melihat Renan dan Leesya dievakuasi oleh ambulance barulah ia mendekat dan berpura-pura tanya pada warga setempat.
Flashback off
Leon tak jadi mengangkat telfon, lebih baik menguping pembicaraan orang dibalik tembok itu. Bisa jadi orang ini dalang dibalik sabotase mesin pemacu mobil Renan.
Semakin dekat Leon mendengar suara langkah kaki menjauh darinya. Leon mengintip dari celah pot bunga, ia melihat siluet lelaki membelakangi.
Ciri-cirinya pria itu berkulit putih, tinggi sekitar 179cm, dan memiliki tato dilengan kanan bergambar bunga Asphodel yang memiliki arti kematian.
Leon berniat mengikuti pria itu namun urung saat ponselnya kembali berdering dengan nama Big Bos yang tertera.
"Halo"
"Apa makanan kesukaan Kakakmu?"
Leon berdecak sebal, ia kira Edgar menelfon akan membahas hal penting.
"Kenapa nggak tanya sendiri aja"
"Cepat katakan aku akan memberimu uang"
"Kak Ilona suka makanan seafood. Apalagi kalau dimasak bumbu pedas sam..."
Tut
Panggilan terputus sepihak. Ingin rasanya Leon misuh-misuh di depan bosnya langsung kemudian memaki-makinya.
Huftt
Leon berbalik badan akan kembali ke ruang rawat Renan. Tiba-tiba ponselnya berbunyi lagi. Leon kembali berhenti untuk mengecek notifikasi yang baru saja masuk.
Matanya melotot tidak percaya. Ternyata Edgar benar-benar mengiriminya uang 50 juta hanya untuk informasi sesepele itu. Wow, baik sekali calon Kakak ipar Leon ini.
"Emang gak salah milih gue"
***
Ilona sedang masak di dapur untuk makan malam, Bi Mirna dan Pak Alim sedang izin karena sakit. Jadilah di rumah itu hanya Ilona dan Adnan saja. Saat sedang asik memasak mendadak suara Adnan menangis kencang dari kamar atas.
Segera saja Ilona mematikan kompor mencuci tangan lalu pergi ke atas untuk mengecek Adnan yang ia kira terbangun.
Tetapi saat Ilona baru menaiki anak tangga kelima, Ilona melihat pintu kamarnya terbuka padahal dia ingat sekali saat akan turun tadi Ilona menutup pintu.
Ilona langsung berlari menaiki anak tangga sesampainya di depan pintu, Ilona terkejut melihat anaknya telah dibawa kabur oleh pria misterius dan keluar melewati jendela.
"ADNAN!!!!" seru Ilona kemudian berlari menuju jendela kamar.
"ADNAN!!!!"
Tangis Ilona seketika pecah saat pria misterius itu memasuki mobil jeep hitam dengan membawa anaknya.
"Ilona"
Ilona menoleh kebelakang, diambang pintu ada Edgar yang berlari ke arahnya disertai wajah panik.
"Aditt, A-Adnan Ditt! Adnan diculik!!"
"Fuck" Edgar langsung mengeluarkan ponsel untuk menghubungi anak buahnya.
"Cepat sisir seluruh Kota. Temukan Adnan dan habisi orang yang menculiknya"
Tut
"Ilona aku akan cari Adnan, kamu di rumah kunci semua pintu dan jendela" Edgar segera berbalik namun ditahan oleh Ilona.
"Nggak! Aku ikut!"
"Ilona ini bahaya!" tegas Edgar seraya memegang kedua bahu Ilona.
"Aku ikut Ditt!!"
"ILONA!! Aku mohon Ilona, ini bahaya buat kamu"
Ilona mengusap air matanya kasar. "Aku nggak takut! Aku akan cari Adnan sendiri kalau kamu nggak ngizinin aku ikut!!"
Ilona langsung berjalan cepat keluar kamar. Edgar menyugar rambutnya kebelakang lalu menyusul Ilona.
"Ilona, Ilona please ini bahaya!" Edgar meraih tangan Ilona namun langsung ditepisnya.
"Okay fine!! Kamu ikut sama aku" sontak langkah Ilona terhenti. Belum sempat berbalik badan tetiba tangan Edgar meraih tangan kanan Ilona dan menggenggamnya.
"Kita cari Adnan sama-sama"
-----------------------------------
Bersambung..Hayo kalian silahkan tebak dalang dibalik penculikan Adnan kalau bener langsung update 2 part
Xixi
See u next Chapter
Baiiii

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wife (Lengkap)
RomancePemberitahuan 🎤 -Cerita sudah banyak revisi alur, mohon maaf jika tidak sama dengan sebelumnya. - Cerita ini murni dari imajinasi saya, jika terdapat beberapa kesamaan nama tokoh dan tempat tidak disengaja. - Tidak suka dengan ceritanya langsung...