End

19.9K 368 12
                                    

Ilona terlihat sangat cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang kontras dengan kulit putih pucatnya. Apalagi dengan make up flawless serta hair do yang simpel namun elegan membuat Edgar tak henti-hentinya menatap Ilona seakan Ilona adalah bidadari yang baru saja jatuh dari langit.

(Kira-kira begindang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira-kira begindang)

Alunan musik romantis menyambut Ilona dengan hangat. Meskipun Ilona berjalan dengan elegan ternyata berbanding balik dengan jantungnya yang sejak tadi berdisko ria. Apalagi tatapan hangat terpesona lelaki yang menunggunya di sana, bak sesuatu yang menghunus sampai Ilona tak berani menatap mata itu.

Tak lama Ilona pun sampai di depan Edgar. Lelaki matang yang memiliki garis keturunan Korea itu segera berdiri untuk membantu Ilona duduk.

"Ap-apa aku jelek?" tanya Ilona terbata.

Tangan Edgar terayun menyisihkan anak rambut Ilona. "I have never seen anything more beautiful than you" ujar Edgar diakhir dengan senyuman manis.

Ilona langsung membuang muka. Oh tidak! Pipinya terasa panas sekarang. Apa pipinya telah memerah seperti udang rebus? Ilona merutuki dirinya sendiri dalam hati, mengapa tiba-tiba dirinya menjadi salah tingkah?

Edgar terkekeh kecil, dan terus menatap wanita yang tampak begitu cantik malam ini. Kedua tangannya pun bergerak menggenggam tangan Ilona di atas meja.

"Aku mencintaimu Ilona" lanjut Edgar dalam batin.

Atmosfir di sekitar mereka terasa hangat dan penuh keintiman. Dalam suasana yang nyaman, mereka mulai saling berbincang kecil dan tertawa. Tak lama kemudian seorang pramusaji datang menghidangkan beberapa hidangan lezat.

Sesaat mereka telah selesai dengan berbagai sajian. Musik yang masih mengalun merdu membuat Edgar tiba-tiba berdiri lalu berjongkok dan mengulurkan tangan seakan mengajak Ilona berdansa.

Ilona terkejut, ia menggeleng pertanda tak mau sebab malu sekaligus tidak bisa berdansa sama sekali. Namun Edgar dengan sigap menarik lembut tangan Ilona. Mau tidak mau Ilona pun bangkit lalu dengan cepat Edgar mendekap tubuhnya dan membawanya ke lantai dansa.

Mereka mulai berdansa dengan perlahan, mengikuti irama musik yang romantis. Ilona merasa seperti tengah melayang, terbawa dalam alunan musik dan gerakan ringan Edgar. Meskipun awalnya ragu, ia merasa nyaman berada dalam pelukan Edgar.

Tatapan mata mereka bertemu, dan Ilona bisa merasakan kehangatan dalam pandangan Edgar. Itu adalah tatapan yang penuh cinta dan kehormatan, dan berhasil membuat jantung Ilona berpacu lebih cepat.

Edgar memandang Ilona dengan lembut kemudian berujar "Ilona, aku ingin kamu tau betapa pentingnya kamu dalam hidupku. Kamu adalah wanita yang luar biasa dan aku sangat mencintaimu"

Ilona tertegun, hatinya menghangat seketika. Belum sampai Ilona mengatakan apapun Edgar telah berjongkok dan memegang kedua tangan Ilona. Edgar mengusap cincin berlian yang sempat ia sematkan saat di rumah sakit kala itu.

"Ilona, aku harap kamu masih ingat dengan ucapan waktu di rumah sakit" cakap Edgar seraya menatap Ilona penuh harap. Ilona diam tak bergeming karena keterkejutannya.

"Edgar..."

"Will you marry me, Ilona Zifara?"

Dukungan dari orang-orang di restaurant itu mulai bersahut-sahutan. Ilona terdiam, memikirkan berbagai hal yang tiba-tiba masuk ke dalam otaknya.

"Mama sama Papa merestui kalian!" Ilona kembali terkejut ketika mendapati kedua orang tuanya, Leon, Adisti, Aldo dan Renan berada diantara pengunjung. Ilona rasa sedari tadi ia tak melihat siapapun yang dikenalnya.

Renan berujar mendukung meskipun terlihat senyum tak tulus yang ia tampilkan, sedangkan Aldo hanya tersenyum tipis dengan sorot mata yang tak dapat diartikan.

"Ilona, apa kamu bersedia menikah denganku, hidup denganku dan bahagia bersamaku?" tanya Edgar dengan sorot mata yang penuh dengan harapan besar.

"Edgar please..."

Semua orang menatap Ilona dengan penuh harap.

"Edgar aku..."

"Aku mau"

Edgar mengembangkan senyum hingga menampilkan lesung pipinya yang manis. Ia segera berdiri dan menarik Ilona dalam dekapannya menyalurkan rasa bahagia yang membuncah.

Dalam pelukan Edgar, Ilona merasa bahwa dia telah menemukan cinta sejati, dan mereka berdua bersiap untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan dan kebahagiaan yang tak terbatas.

Mereka kembali berdansa dengan bahagia, seolah-olah dunia di sekitar mereka lenyap. Malam itu adalah malam yang penuh cinta dan harapan, di mana Ilona merasa bahwa dia telah menemukan seseorang yang memahaminya dan siap untuk menjalani perjalanan hidup bersamanya.

********

END

Alhamdulillah selesai sudah cerita ini.
Terimakasih aku ucapkan buat kalian semua yang udah mendukung ku buat nulis karangan cerita yang nggak seberapa ini.

Cerita dengan konflik yang agak riweh dan membosankan mungkin?
Gapapa yang penting ceritanya udah selesai🤧

Sebenernya gak nyangka sama sekali cerita ini bisa tembus hampir 1 juta pembaca, sumpah
Ya meskipun terbilang 'biasa' daripada cerita luar biasa dari author lain tapi aku bangga sama diriku sendiri.

Meskipun di beberapa part terakhir agak sepi karena banyak yang lupa sama alur ceritanya gegara aku update laaaaaaammaaaaa banget tapi it's oke kalian luar biasa bisa sampai titik penyelesaian cerita ini Hahahaha

See youuu
Btw ada yang mau extra part????

Komen ya!!

The Wife (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang